Kementerian Kominfo Bersama MUI Deklarasikan Muilenial Cinta Negeri

Jumat, 19 November 2021 – 21:22 WIB
Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Komunikasi bersama Informatika (Kominfo) mendeklarasikan MUIlineal cinta negeri. Foto dok Kominfo

jpnn.com, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama Kementerian Komunikasi Informatika (Kominfo) mendeklarasikan MUIlineal cinta negeri.

Hal itu dilakukan dalam pembukaan Workshop Konten Kreatif: Bangkit dari Covid-19 dengan Nalar dan Aksi Bersama Berlandaskan Nilai-nilai Islam dan Fatwa MUI, yang digelar di Surabaya, Kamis (18/11).

BACA JUGA: Duh! Nomor WA Nagita Slavina Bocor, Iis Dahlia: Sudah deh, Gue Malas

Dipimpin oleh Ketua Komisi Infokom Pusat Mabroer MS, MUIlineal yang terdiri dari kader ulama muda MUI ini menyampaikan ikrarnya dalam acara tersebut.

Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Hukum, Henri Subiakto mendukung komitmen MUI pusat dan MUI Jawa Timur untuk mengajak para pemuda muslim, yang mencintai negaranya menjadi bagian dari mencintai keimanan.

BACA JUGA: Kominfo Libatkan MUI Dalam Memberikan Literasi kepada Masyarakat

“Kita bisa beribadah dengan aman juga berarti kita menjaga ibadah dengan menjaga negara,” tutur Henri.

Henri mengatakan, Kementerian Kominfo memperoleh amanah dari Presiden Republik Indonesia untuk melakukan literasi digital dengan mengajak masyarakat menggunakan media sosial untuk kepentingan-kepentingan yang baik dan mulia.

BACA JUGA: KAI Luncurkan Dompet Digital, KAIPay

“Saya yakin bisa kita lakukan terutama oleh para kaum muslimin yang juga memiliki komitmen keagamaan dan moralitas yang baik,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Miftachul Akhyar dalam sambutannya menuturkan kegiatan workshop ini sangat bermanfaat untuk menyempurnakan bahan-bahan berdakwah melalui medsos.

“Karena dakwah yang santun adalah dakwah yang memberikan solusi, dakwah yang mengajak bukan yang mengejek. Ini harus harus ditingkatkan dan harus ada penyempurnaan,” kata Miftachul.

Menurut Miftachul, media sosial sekarang ini, memiliki pengaruh dan memberikan kekuatan yang luar biasa, baik yang makruf ataupun yang mungkar.

Sehingga dalam memberikan sebuah dakwah melalui media sosial tentu harus ada keseimbangan.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler