jpnn.com, BOGOR - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) menyosialisasikan penyaluran KUR dalam Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi (Rakorsin) Pelaksanaan Program/Kegiatan Pembangunan Prasarana dan Sarana Pertanian APBN TA. 2020, di IPB Convention Center, Kamis (6/2).
Pembahasan mengenai KUR Petani ini disampaikan langsung Direktur Pembiayaan Pertanian, Ditjen PSP Indah Megahwati.
BACA JUGA: Kementan Kembali Guyur Cabai dari Luar Jawa ke DKI Jakarta
"Direktorat Pembiayaan tahun ini punya pekerjaan yang tidak mudah. Karena, Pak Menteri mencanangkan agar bisa menyalurkan KUR Rp 50 triliun. Sedangkan di asuransi pertanian, ada 1 juta hektare yang harus diselesaikan. Kami harus punya strategi untuk itu," tutur Indah.
Dalam penyaluran KUR, Kementan akan dibantu BNI, BRI, dan Mandiri. Dan ada aplikasi penyaluran KUR yang bisa dimanfaatkan petani.
BACA JUGA: Kementan Luncurkan AWR Berteknologi Modern
"Pak Menteri berharap penyaluran KUR lebih ke Alsin, alat mesin pertanian, dan pengelolaan hasil pertanian. Ke depan, kita akan mengutamakan penyaluran KUR ke alat mesin pertanian. Karena, kita ingin petani tidak hanya mendapat subsidi. Karena beberapa waktu lalu udah berapa puluh alat mesin dikasih tapi tidak digunakan secara maksimal," tuturnya.
Indah mengatakan ingin petani maju mandiri. Petani bisa membeli alat sendiri dengan memanfaatkan KUR. Karena milik sendiri, petani akan menjaga barang dengan baik. Bahkan, alat mesin pertanian itu juga bisa menjadi pemasukan tambahan buat petani dengan cara menyewakannya.
BACA JUGA: Kendalikan Cabai di Jabodetabek, Kementan Gelar Cabai Murah
Petani yang paham dengan mesin juga bisa membuka bengkel alat mesin pertanian. Sehingga, petani punya usaha baru dan bisa meminimalisir terjadinya kredit macet serta menghindari petani dari rentenir," paparnya. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi