Kendalikan Cabai di Jabodetabek, Kementan Gelar Cabai Murah

Selasa, 04 Februari 2020 – 10:06 WIB
Mentan Syahrul Yasin Limpo saat melayani masyarakat membeli cabai murah. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Harga komoditas cabai merah di beberapa pasar tradisional Jabodetabek dan sekitarnya sejak awal tahun 2020 cenderung merangkak naik. Guna menekan harga cabai di pasaran, Kementerian Pertanian (Kementan) beberapa hari terakhir ini menggelontorkan cabai di Pasar Induk Kramat Jati, Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang, dan Pasar Induk lainnya yang menjadi penyangga di wilayah Jabodetabek.

Berdasarkan hasil pantauan Informasi Pangan Jakarta (2/2), harga cabai di beberapa pasar Jakarta telah menyentuh harga Rp 90 ribu per kilogram, dimana sebelumnya berada di kisaran Rp 50 ribu- Rp 70 ribu per kilogram. Guna memastikan kondisi pasar dan mengecek harga pangan pokok, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri perdagangan Agus Suparmanto melakukan kunjungan ke Pasar Senen, Jakarta, Senin (3/2/).

BACA JUGA: Kabar Gembira Bagi Petani Cabai di Sleman

Dalam kunjungannya, Mentan tiba di lokasi langsung mengunjungi outlet Toko Tani Indonesia (TTI). Di outlet tersebut, dijual cabai rawit dengan harga Rp40 ribu per kilogram. Kemudian disusul oleh Mendag, yang juga mengunjungi outlet TTI tersebut yang kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke pedagang pangan di Pasar Senen.

Dari hasil pantauan, harga beberapa bahan pangan di Pasar Senen hari ini, antara lain: bawang merah Rp 35 ribu/kg, bawang Putih Rp 45 ribu/kg, Cabai merah keriting Rp 75 ribu/kg, Cabai rawit merah Rp 85 ribu/kg, Tomat Rp 15 ribu/kg, Kentang Rp 15 ribu/kg. Sementara itu, untuk harga daging sapi lokal Rp110 ribu-115 ribu/kg, daging kerbau India Rp 90 ribu-100 ribu/kg, daging ayam Rp 45 ribu/kg, Beras premium Rp 12 ribu/kg, dan Telur ayam ras Rp 21 ribu/kg.

BACA JUGA: Ini Langkah Kementan dalam Mengantisipasi Virus Corona

Mentan menjelaskan adanya kenaikan harga cabai rawit merah disebabkan karena dampak dari kemarau panjang tahun lalu dan banjir sehingga di beberapa daerah di Jawa mengalami penundaan penanaman.

“Karena itu panen juga akan dimulai sampai Februari akhir. Tetapi di Kalimantan dan Sulawesi sementara ini yang sudah panen akan kita supply didekatkan ke sini, kami laporkan ke Kementerian perdagangan,” ungkap Mentan yang biasa disapa SYL.

BACA JUGA: Kementan Dorong Koneksi Antar-Pulau Untuk Tingkatkan Akses Pangan Masyarakat

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan, Agung Hendriadi yang dihubungi mengatakan, pihaknya meminta dinas ketahanan pangan di daerah, juga melakukan gelar cabai murah. “Kami akan gelontorkan cabai ke beberapa pasar induk yang ada di Jabodetabek. Selain itu, dalam waktu bersamaan, kami juga minta dinas ketahanan pangan di daerah melakukan hal yang sama di wilayah-wilayah pemukiman oleh TTIC," ujar Agung.

"Harapan kami dengan melakukan intervensi, harga cabai akan cepat turun," tambah Agung.

Sementara itu, Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan BKP, Risfaheri mengatakan pihaknya bersama-sama Ditjen Hortikultura melakukan identifikasi wilayah di luar Pulau Jawa yang sudah panen cabai untuk didistribusikan ke Jabodetabek supaya dapat meredam harga. “Kami sudah datangkan sebanyak 15 ton dari Wajo Sulsel dan ada dampaknya, semula pada akhir Januari harga cabai rawit menembus angka Rp 70.000/kg, kemarin (2/2/2020) di Pasar Induk Kramat Jati turun menjadi Rp 48.000/kg,” ujar Risfaheri.

“Tidak hanya Cabai Rawit Merah, kami juga akan menambah pasokan Cabai Merah Keriting dari luar Jawa untuk menekan lonjakan harga Cabai di DKI,” tambahnya.

Kepala Bidang Distribusi Pangan BKP, Inti Pertiwi yang turut serta dalam kunjungan Mentan menyatakan akan terus menggalang secara aktif petani cabai binaan pemerintah untuk bersama-sama menstabilkan harga cabai. “Kami bersama pemda mengoptimalkan TTI Center yang ada di masing-masing provinsi, untuk terlibat penuh dalam mengendalikan harga cabai,” tuturnya.(ikl/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler