jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Iwan Suprijanto menyampaikan telah menyelesaikan pembangunan 292 unit Rumah Khusus Hunian Tetap (Rusun Huntap) di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pemerintah membangun rusun huntap tersebut khusus untuk masyarakat yang terkena dampak Bencana Badai Siklon Tropis Seroja.
BACA JUGA: Kementerian PUPR Optimalkan Penggunaan Material Alami Penataan Mangrove Ngurah Rai
"Pembangunan Rumah Khusus ini merupakan kolaborasi antar-Unit Organisasi Kementerian PUPR khususnya Direktorat Jenderal Cipta Karya dengan program pembangunan infrastruktur dasar permukiman di Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu," ujar Iwan dalam keterangan resmi, Selasa (8/3).
Iwan menambahkan kolaborasi tersebut juga menyediakan infrastruktur dasar sehingga warga yang tinggal di rusun tersebut bisa nyaman.
BACA JUGA: Mentan Syahrul Beri Bantuan kepada Warga Terdampak Bencana Akibat Badai Seroja di NTT
Pembangunan rusun tersebut menggunakan teknologi RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat) yang memiliki teknologi konstruksi knock down.
Iwan menerangkan hal tersebut yang memungkinkan pembangunan rusun memakan waktu yang singkat dan memiliki ketahanan terhadap bencana.
“Saya harap setelah proses serah terima pemanfaatan ini, Pemda agar menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan sehingga dapat ditindaklanjuti dengan serah terima aset secepatnya,” kata Iwan.
Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Nusa Tenggara I (BP2P NT 1) Rini Dyah Mawarty memaparkan total rusun tipe 36 tersebut tersebar di Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu.
"Saat ini kami sudah melakukan penandatanganan berita acara pemanfaatan rumah khusus serta melakukan penyerahan kunci secara simbolis kepada Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Bima dan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Dompu," tutur Rini.(mcr18/jpnn)
Redaktur : Friederich
Reporter : Mercurius Thomos Mone