Kemesraan Prabowo dan SBY Dinilai Bentuk Mengantisipasi Efek Jokowi

Senin, 18 September 2023 – 13:31 WIB
Ketua Umum Gerindra dan bakal capres Prabowo Subianto. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari SMRC Saidiman Ahmad menilai kemesraan Prabowo Subianto dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Hambalang, Minggu (17/9), sebagai bentuk mengantisipasi manuver Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kedatangan SBY ke Hambalang kemarin bukti Partai Demokrat menjatuhkan dukungannya kepada Prabowo Subianto untuk menjadi calon presiden pada Pilpres 2024.

BACA JUGA: PDIP Dorong Tata Pembangunan Berencana Kepulauan Nias

Saidiman Ahmad mengatakan pendekat Demokrat kepada Prabowo merupakan manuver lanjutan setelah upaya merapat ke PDI Perjuangan tidak menemui titik terang.

“Saya melihat bahwa prioritas utama Demokrat adalah bergabung dengan PDI Perjuangan, tetapi sejauh ini tidak ada titik terang penerimaan PDI Perjuangan. Maka logis kalau Demokrat mencari kemungkinan lain, di antaranya bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju,” ujar dia saat dihubungi, Minggu (17/9).

BACA JUGA: Hasto PDIP: Ganjar tidak Pernah Menjaga Jarak dengan Rakyat

Di sisi lain, Saidiman menyoroti sikap Prabowo yang begitu terbuka dengan kubu Demokrat. Padahal, selama ini Prabowo berusaha menggambarkan diri sebagai penerus Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sementara Demokrat diketahui selama pemerintahan Presiden Joko Widodo, selalu menjadi oposisi.

BACA JUGA: Instruksi Sufmi Dasco pada Kader Gerindra Seusai Demokrat Gabung Koalisi KIM

Saidiman menilai upaya Prabowo untuk terlihat dekat dengan Jokowi sebagai strategi untuk mendapatkan simpati pendukung presiden RI itu.

Namun, efek tersebut memiliki batas karena pada dasarnya Jokowi akan setia dengan PDIP yang sudah mengusung Ganjar Pranowo.

“Saya kira efek kedekatan Prabowo ke Jokowi itu ada batasnya karena pada dasarnya Jokowi berada dalam satu blok politik dengan Ganjar Pranowo,” kata Saidiman.

Saidiman juga menyebut kedekatan Prabowo dengan SBY di Hambalang juga sebagai alternatif karena tidak bisa sepenuhnya mendapat efek dukungan dari para pendukung Jokowi.

“Melihat keterbatasan efek Jokowi tersebut, Prabowo memang tidak bisa sama sekali meninggalkan pendukung lamanya. Dan salah satu sumber dukungan Prabowo di dua pemilu sebelumnya adalah pemilih Demokrat,” imbuh dia.

Dengan kata lain, Saidiman menyebut Prabowo masih membutuhkan pendukung lama ini untuk tetap kompetitif dalam pemilihan presiden.

“Bagaimana pun, Jokowi adalah kader PDI Perjuangan yang sudah declare kepada Ganjar. Secara objektif, Jokowi juga sangat dekat dengan Ganjar,” pungkas dia. (Tan/JPNN)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... PAN Jatim Siap Memenangkan Prabowo Jika Berduet dengan Erick Thohir


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Jokowi   SBY   Prabowo   Gerindra   Demokrat  

Terpopuler