Kemnaker Berkomitmen Terus Memperkuat Kerja Sama Pelatihan Vokasi dengan GIZ Jerman

Jumat, 01 Maret 2024 – 07:04 WIB
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi (kanan) saat melakukan pertemuan bilateral dengan Björn Gruber, Head Labour Migration/Global Skills Partnerships GIZ di kantor Badan Ketenagakerjaan Federal Jerman, Berlin, Rabu (28/2). Foto: Dokumentasi Humas Kemnaker

jpnn.com, BERLIN - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) berkomitmen untuk terus mempererat kerja sama pelatihan vokasi dengan Badan Kerja Sama Internasional Jerman, yakni Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ).

Penegasan itu disampaikan Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi saat melakukan pertemuan bilateral dengan Björn Gruber, Head Labour Migration/Global Skills Partnerships GIZ di kantor Badan Ketenagakerjaan Federal Jerman, Berlin, Rabu (28/2).

BACA JUGA: Menaker Apresiasi Badan Ketenagakerjaan Federasi Jerman yang Berminat Terima Perawat Indonesia

GIZ merupakaan perusahaan internasional milik Pemerintah Federal Jerman yang beroperasi di berbagai bidang di lebih dari 130 negara.

"Pertemuan ini diharapkan dapat memberikan informasi lebih komprehensif terkait gambaran bagaimana GIZ telah mendukung Indonesia dalam penguatan Technical Vocational Education and Training (TVET), dan rencana ke depannya bagaimana Bundesinstitut für Berufsbildung (BiBB) berperan di dalamnya," kata Sekjen Anwar Sanusi, Kamis (29/2).

BACA JUGA: Sekjen Kemnaker: Perubahan Budaya Pengaruhi Ekspektasi Terhadap Pemenuhan Pelayanan Publik

Dia menegaskan Pemerintah Jerman melalui GIZ selalu memberikan dukungan dalam peningkatan kualitas TVET di Indonesia.

Dukungan GIZ, antara lain proyek Sustainable Economic Development through Technical and Vocational Education and Training (SED-TVET) pada 2010-2017, yang dilanjutkan proyek TVET System Reform (TSR) pada 2018-2021.

BACA JUGA: Menaker Ida Fauziyah Bahas Penempatan Perawat Indonesia dalam Kunjungan ke Jerman

Selanjutnya, proyek paralel berjalan, yakni TSR 2.0 dan Innovation and Investment for Inclusive Sustainable Economic Development (ISED) dalam dua tahap.

Tahap I periode 27 Mei 2017 hingga 30 Juni 2021 telah selesai.

Untuk tahap II, salah satunya akan bekerja sama dengan Pusat Pasar Kerja untuk periode sampai 30 Juni 2024.

"Tujuan kerja sama ini dalam rangka mempromosikan lapangan kerja yang inklusif dan berkelanjutan," ujarnya.

Sebelum 2010 silam, kata Sekjen Anwar, GIZ yang sebelumnya bernama GTZ juga telah banyak mendukung Kemnaker.

Karena itu, lanjut dia, dengan akan berakhirnya kegiatan TSR 2.0 dan ISED pada tahun ini diharapkan BiBB terus mendukung Pemerintah Indonesia dalam peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan vokasi.

Untuk pengembangan TVET di Indonesia, akan segera dimulai proyek GESIT (Green Jobs for Social Inclusion and Sustainable Transformation) yang fokus dalam pengembangan TVET di sektor ramah lingkungan.

"Kami juga mendapatkan informasi bahwa GIZ akan terus mendukung implementasi Perpres 68 tahun 2022 melalui kelanjutan dari proyek TSR 2.0," imbuh Sekjen Anwar Sanusi. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler