Kemnaker Hadiri Governing Body ILO ke-345 di Swiss, Sejumlah Isu Penting Dibahas

Senin, 13 Juni 2022 – 22:04 WIB
Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi menghadiri Governing Body International Labour Organization (GB ILO) yang ke-345 di Jenewa, Swiss, Senin (13/6). Foto: Dokumentasi Kemnaker

jpnn.com, JENEWA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menghadiri Governing Body International Labour Organization (GB ILO) yang ke-345 di Jenewa, Swiss, Senin (13/6).

Indonesia merupakan anggota reguler GB ILO periode 2021-2024.

BACA JUGA: Kemnaker Percepat Perjanjian Pertukaran Profesional Muda Antara Indonesia dan Swiss

Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi menyampaikan forum GB ILO berlangsung secara dinamis dengan membahas beberapa isu penting, salah satunya tentang laporan dialog sosial yang ada di Venezuela.

"Agenda tadi cukup konstruktif. Artinya apa yang sudah dari laporan dialog sosial tersebut disampaikan kemudian mendapat tanggapan dari pemerintah, penjelasan-penjelasan yang masuk akal, dan akhirnya tadi juga anggota-anggota menerima," kata Sekjen Anwar Sanusi.

BACA JUGA: Sekjen Anwar Sanusi Terus Dorong Kualitas ASN Kemnaker Ditingkatkan

Terkait persoalan di Venezuela, ia menilai negara-negara yang masuk dalam Titular Governing Body memiliki penting untuk mendorong terjadinya dialog tripartit agar hubungan industrial yang harmonis terbangun.

Anggota Titular Governing Body terdiri atas pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja.

BACA JUGA: Bertemu Ridwan Kamil di Swiss, Menaker Ida Fauziyah Sampaikan Dukacita yang Mendalam

"Jadi tiga-tiganya, yaitu pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja ini menjadi penting untuk mendorong adanya dialog tripartit yang memang menjadi prasyarat utama adanya iklim ketenagakerjaan yang kondusif," terangnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, dalam menyelesaikan persoalan ketenagakerjaan, pihaknya bakal turut serta mencari solusi terbaik yang sesuai dengan politik luar negeri Indonesia.

"Untuk persoalan yang menyangkut ketenagakerjaan, kami akan mencari solusi terbaik dan tentunya sesuai dengan prinsip-prinsip diplomasi luar negeri Indonesia, yaitu bebas aktif. Mudah-mudahan ada solusi terbaik," kata Sekjen Anwar. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler