Kemnaker Matangkan Teknis dan Substansi Presidensi G20 di Bidang Ketenagakerjaan

Jumat, 12 November 2021 – 19:03 WIB
Sekjen Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi saat membuka Pertemuan Teknis Tim Presidensi G20 EWG dan Penyusunan Agenda serta Administrative Circular G20 EWG di Jakarta, Jumat (12/11). Foto: Kemnaker

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan terus mematangkan persiapan Presidensi G20 Indonesia bidang ketenagakerjaan, baik pada sisi substansi maupun sisi teknis.

Kemnaker bertekad mencapai target excellent dari pelaksanaan Presidensi G20 2022 mendatang.

BACA JUGA: Netizen Bangga Jokowi Jadi Ketua Presidensi G20

"Kami harus mempersiapkan dan melaksanakan tugas-tugas ini dengan sebaik-baiknya," kata Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi saat membuka Pertemuan Teknis Tim Presidensi G20 EWG dan Penyusunan Agenda serta Administrative Circular G20 EWG di Jakarta, Jumat (12/11).

Sebagai informasi, Indonesia juga akan melaksanakan Employment Working Group atau pertemuan kelompok kerja ketenagakerjaan dan Labour and Employment Minister's Meeting (pertemuan menteri-menteri bidang ketenagakerjaan) di Presidensi G20 2022.

BACA JUGA: Indonesia jadi Presidensi G20, PB HMI: Harus Berdampak Terhadap Ekonomi Masyarakat

Sekjen Anwar menyampaikan untuk menyukseskan pada sisi teknis, pihaknya telah melakukan pembentukan, pelatihan, dan pembinaan bagi Liaison Officer (LO) dan Tim Teknis.

"Kami sudah kumpulkan Liaison Officer yang akan memberikan dukungan teknis agar kepemimpinan kita betul-betul bisa berjalan optimal," katanya.

BACA JUGA: Sekjen Anwar Minta Tim Kemnaker Matangkan Persiapan Presidensi G20 Indonesia

Pada sisi susbtansi, G20 bidang ketenagakerjaan akan mengangkat tema Improving The Employment Condition To Recover Together (Meningkatkan kondisi pekerjaan untuk pulih bersama).

Hal tersebut guna mendukung tujuan G20 Presidensi Indonesia 2022, yaitu Recover Together, Recover Stronger (pulih bersama, pulih lebih kuat).

Selain itu, terdapat empat isu prioritas yang menjadi fokus bahasan terkait dengan tema.

Pertama, Sustainable Job Creation towards Changing World of Work (Penciptaan Lapangan Kerja Berkelanjutan menuju Perubahan Dunia Kerja).

Kedua, Inclusive Labour Market and Affirmative Jobs for Persons with Disabilities (Pasar Tenaga Kerja Inklusif dan Pekerjaan Afirmatif untuk Penyandang Disabilitas).

Ketiga, Human Capacity Development for Sustainable Growth of Productivity (Pengembangan Kapasitas Manusia untuk Pertumbuhan Produktivitas yang Berkelanjutan).

Keempat, Adaptive Labour Protection in the Changing World of Work (Perlindungan Tenaga Kerja Adaptif di Dunia Kerja yang Berubah).

Menurut Sekjen Anwar, keempat isu tersebut berkaitan erat dengan tugas seluruh unit teknis Kemnaker.

Untuk itu, ia berharap pelaksaan EWG dan LEMM harus dijadikan sebagai pekerjaan bersama.

Sekjen Anwar menegaskan EWG merupakan bersama yang menjadi tanggungjawab seluruh unit Kemnaker.

"Mulai dari substansi kita bicara masalah penciptaan lapangan kerja hingga pelindungan pekerja, ini semua berkaitan dengan unit eselon Kementerian Ketenagakerjaan," papar Sekjen Anwar. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler