Kemnaker Rilis Grand Design Model Perluasan Kesempatan Kerja Berbasis Kawasan

Selasa, 14 Desember 2021 – 23:07 WIB
Kemnaker merilis rancangan induk pengembangan model perluasan kesempatan kerja berbasis kawasan 2021 di ruang Tridharma Kemnaker, Jakarta, Selasa (14/12). Foto: Humas Kemnaker

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyampaikan grand design (rancangan induk) pengembangan model perluasan kesempatan kerja berbasis kawasan 2021 di ruang Tridharma Kemnaker, Jakarta, Selasa (14/12).

Kemnaker dan IPB menetapkan lima lokasi sebagai program perluasan kesempatan kerja berbasis kawasan pada 2021.

BACA JUGA: Kemnaker Berkomitmen Lindungi Pekerja dari Kekerasan dan Pelecehan

Lima lokasi dengan karakteristik beragam tersebut antara lain Kawasan Perhutanan Sosial Teluk Jambe di Karawang, Jawa Barat, dan Kawasan Agroforestri Dataran Tinggi Dieng di Banjarnegara dan Batang, Jawa Tengah.

Selain itu, Kawasan Agroindustri Sei Mericim di Deli Serdang, Sumatra Utara; Kawasan Agromaritim Teluk Weda di Halmahera Tengah, Maluku Utara; serta Kawasan Agrowisata Lido di Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat.

BACA JUGA: Disnaker Wujudkan Hubungan Industrial Harmonis, Kemnaker Beri Apresiasi

Menaker Ida Fauziyah memberikan apresiasi kepada IPB yang telah mendampingi Kemnaker dalam merancang grand design.

Kemudian, mendampingi program perluasan kesempatan kerja berbasis kawasan.

BACA JUGA: Kemnaker Jalin Kerja Sama dengan Mitra Instansi untuk Tingkatkan Kompetensi SDM

Termasuk dukungan pemda, dunia industri, serta seluruh pemangku kepentingan di kawasan tersebut yang berkontribusi mewujudkan program ini.

"Semoga grand design yang telah disusun dapat menjadi rujukan bagi program perluasan kesempatan kerja berbasis kawasan yang kami masifikasi di tahun mendatang," ujar Ida.

Program ini diharapkan dapat berkontribusi untuk memajukan sektor ketenagakerjaan di Indonesia.

Ida mengatakan, pada 2022, pihaknya kembali mengembangkan perluasan kesempatan kerja berbasis kawasan di 15 kawasan yang dipilih dengan pertimbangan keterwakilan wilayah dan karakteristik wawasan.

Yakni, kawasan perdesaan, perkotaan, kawasan berbasis potensi daerah, kawasan destinasi wisata superprioritas, kawasan sekitar industri, kawasan 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), serta kawasan dengan pengangguran tinggi dan kemiskinan ekstrem. 

"Dari lima kawasan yang kita bangun, insya Allah pada 2022 kami kembangkan menjadi 15 kawasan. Mimpinya sebenarnya 99 kawasan yang dibangun. Mudah-mudahan, kalau istikamah, konsisten, mau berkolaborasi, saya yakin dan percaya kita bisa kembangkan lebih dari yang kita kembangkan pada 2022," ujarnya. 

Menaker Ida Fauziyah juga mengajak semua pihak, terutama berbagai kementerian atau lembaga, untuk berperan aktif sesuai tugas dan kewenangan masing-masing. 

Pihaknya berharap program ini diintegrasikan dengan program berbagai kementerian agar berdampak maksimal.

"Kami mohon Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas untuk mengasistensi terobosan ini," ujar Ida. 

Menaker menegaskan, program perluasan kesempatan kerja berbasis kawasan dipilih sebagai terobosan untuk memaksimalkan efektivitas kesempatan kerja.

Lalu, menggali seluruh potensi SDM dan SDA di kawasan tersebut. "Dengan pendekatan kawasan, terobosan ini diyakini mampu membuka lapangan pekerjaan yang lebih efektif dan masif," ujar Ida.

Sementara itu, Rektor Universitas IPB Arif Satria mengatakan, pihaknya bangga karena memperoleh kepercayaan untuk mengawal program perluasan kesempatan kerja berbasis kawasan di lima lokasi. 

Arif meyakini, kerja sama dengan Kemnaker terus berlanjut karena 2021 awal yang positif untuk mewujudkan desain pengembangan model perluasan kesempatan kerja berbasis kawasan.

"Terima kasih kepada Bu Menteri atas kepercayaannya sehingga IPB terus dapat memberikan sumbangan inovasi teknologi,'' tandas Arif. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler