jpnn.com, SEMARANG - Industri fesyen terus tumbuh menjadi salah satu subsektor yang menyumbang devisa tertinggi bagi Indonesia. Pemerintah akan memanfaatkan momen pertumbuhan industri fesyen ini dengan menggenjot pelatihan fashion technology.
"Kami ingin mendorong pengusaha-pengusaha muda yang terus bergerak di bidang fesyen agar melahirkan banyak desainer," kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah usai acara penutupan Rapat Koordinasi Bidang Pelatihan dan Produktivitas di BBPLK Semarang, Jawa Tengah, Selasa (26/11).
BACA JUGA: Menaker Ida Fauziyah Siap Lanjutkan Program Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri
Menaker Ida menjelaskan, salah satu faktor yang menyebabkan industri fesyen terus tumbuh adalah perkembangan dunia mode itu sendiri. Perkembangan dunia mode memicu para pelaku industri fesyen untuk terus berinovasi dan berkreasi. Sehingga, dunia mode terus berkembang secara kompetitif yang pada gilirannya menyebabkan pertumbuhan yang positif bagi industri fesyen.
Sebagai informasi, industri fesyen telah menyumbang devisa negara sebanyak USD 8,2 miliar atau setara Rp122 triliun. Industri fesyen juga menempati urutan kedua produk terlaris di E-Commerce.
BACA JUGA: Kemnaker Apresiasi Dukungan Dunia Usaha di Fashion Paradise 2019 Â
"Mode itu terus berkembang. Makanya, pendidikan dan pelatihan vokasi ini harus terus digalakkan agar mereka memiliki kemampuan dan kompetensi membaca trend. Itu yang paling penting," jelas Menaker Ida.
Guna memanfaatkan pertumbuhan industri fesyen tersebut, Kemnaker telah melakukan up grade salah satu kejuruan di BBPLK Semarang. Dari kejuruan menjahit menjadi fashion technology. Bahkan, karya siswa kejuruan fashion technology BBPLK Semarang telah tampil di ajang La Mode Sur La Seine a Paris di Kota Paris, Perancis.
BACA JUGA: Produk Fesyen Bandung Dipamerkan di Hong Kong
"Jadi harapan kita dalam kondisi kompetisi yang cukup ketat ini BLK harus siap mencetak SDM yang siap bersaing," ujarnya.
Menaker pun mengingatkan kepada seluruh Pemerintah Daerah dan Kepala Balai Latihan Kerja (BLK) untuk berfikir visioner, menangkap peluang, dan berinovasi dalam mengembangkan ekonomi daerahnya masing-masing.
"Di samping itu kita juga meminta pemerintah daerah untuk memiliki mindset bahwa BLK ini penting, nggak boleh diabaikan. Jadi sekali lagi, BLK ini menjadi garda terdepan dalam peningkatan kompetensi," paparnya.(jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh