BATAM - Kabut asap tebal menyelimuti Kota Batam, Senin (17/6). Asap ini merupakan kiriman dari Pekanbaru, Jambi dan daerah lain di wilayah Sumatera.
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) Kota Batam memastikan tebalnya asap ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan. Bapedal pun menginstruksikan warga Batam untuk memakai masker.
Kepala Bapedal Kota Batam Dendi Purnomo mengaku hingga saat ini pihaknya belum mengukur kualitas asap. Tetapi secara kasat mata, udara kualitas kota Batam bisa dipastikan sedang kotor. Jika warga tidak menggunakan masker, ada kemungkinan warga akan terkena penyakit paru-paru atau ISPA.
“Memang saat ini udara Batam kotor. Secara kasat mata saja bisa dilihat tebalnya asap tersebut,” katanya seperti dikutip batampos.co.id.
Dendi mengatakan asap ini akan hilang dengan sendirinya, terlebih jika hujan sudah turun. Meski demikian, ia berharap agar warga yang berada di luar rumah untuk tetap menggunakan masker sebelum asap tersebut hilang.
“Ambang batasnya belum diketahui, karena memang kami belum mengukurnya. Mungkin besoklah kami akan melakukan pengukuran,” katanya.
Dendi menambahkan, saat udara diselimuti asap tebal, ada beberapa unsur yang harus diukur. Di antaranya kandungan sulfur, debu dan NOx. Asap kiriman ke Batam sudah sering terjadi. Biasanya jika di daerah Sumatera sedang terjadi musim kemarau, maka asap hasil pembakaran akan sampai ke Batam. (ian)
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) Kota Batam memastikan tebalnya asap ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan. Bapedal pun menginstruksikan warga Batam untuk memakai masker.
Kepala Bapedal Kota Batam Dendi Purnomo mengaku hingga saat ini pihaknya belum mengukur kualitas asap. Tetapi secara kasat mata, udara kualitas kota Batam bisa dipastikan sedang kotor. Jika warga tidak menggunakan masker, ada kemungkinan warga akan terkena penyakit paru-paru atau ISPA.
“Memang saat ini udara Batam kotor. Secara kasat mata saja bisa dilihat tebalnya asap tersebut,” katanya seperti dikutip batampos.co.id.
Dendi mengatakan asap ini akan hilang dengan sendirinya, terlebih jika hujan sudah turun. Meski demikian, ia berharap agar warga yang berada di luar rumah untuk tetap menggunakan masker sebelum asap tersebut hilang.
“Ambang batasnya belum diketahui, karena memang kami belum mengukurnya. Mungkin besoklah kami akan melakukan pengukuran,” katanya.
Dendi menambahkan, saat udara diselimuti asap tebal, ada beberapa unsur yang harus diukur. Di antaranya kandungan sulfur, debu dan NOx. Asap kiriman ke Batam sudah sering terjadi. Biasanya jika di daerah Sumatera sedang terjadi musim kemarau, maka asap hasil pembakaran akan sampai ke Batam. (ian)
BACA ARTIKEL LAINNYA... IPW Kecam Polisi Penembak Wartawan di Jambi
Redaktur : Tim Redaksi