jpnn.com - JAKARTA- Ajang BCA Indonesia Open Superseries Premier 2016 menjadi mimpi buruk Lin Dan. Pemain Tiongkok yang memiliki julukan Super Dan ini, belum pernah menjadi juara di Indonesia Open!
Setelah ditaklukkan Jonatan Christie di 16 Besar, Kamis (2/6) malam, Lin Dan menolak diwawancara oleh para pewarta yang berkumpul di mix zone.
BACA JUGA: AC Milan Diakuisisi Konglomerat Tiongkok, Ini Pelatih yang Diincar
Dalam peraturan BWF, setiap turnamen dengan level tinggi, seperti Superseries Premier, setiap atlet top dunia diwajibkan untuk hadir di media center dan bersedia diwawancara atau memberikan keterangan resminya. Andai menolak, maka pemain akan dikenakan sanksi denda sebesar USD 250 per laga.
"Ini turnamen wajib pemain papan atas dunia. Sekali tidak ikut konferensi press akan kena denda USD 250. Kalau dua kali, masing-masing USD 250. Tapi, kalau sampai tiga kali dendanya langsung USD 3000," kata kabid Humas dan Media PP PBSI, Yuni Kartika, Kamis (2/6) malam.
BACA JUGA: Lolos ke Perempat Final, Ihsan Maulana Beri Angin Segar
Lin Dan hanya bersedia diwawancarai pada Rabu, setelah memenangkan pertandingan dengan Zulfadli Zulkifli (Malaysia). Saat itu, dia juga mengakui heran kalau bertanding di Istora selalu meraih hasil buruk.
"Saya juga tidak tahu kenapa, mungkin karena suara yang berisik," tandasnya. (dkk/jpnn)
BACA JUGA: Alamaaaak...! Hendra/Ahsan juga Tumbang di Istora
BACA ARTIKEL LAINNYA... Libur Panjang, Persib Fokus Cari...
Redaktur : Tim Redaksi