Kena Kendala Teknis, Peserta UKG Bernilai Nol

Selasa, 14 Agustus 2012 – 20:20 WIB

JAKARTA - Berdasarkan evaluasi penyelenggaraan Uji Kompetensi Guru (UKG) gelombang pertama 31 Juli sampai dengan 12 Agustus lalu terdapat sejumlah guru yang memperoleh nilai nol. Kendala teknis diduga menjadi penyebabnya.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BP SDMP-PMP) Kemdikbud,  Syawal Gultom mengatakan, penyebab nilai nol tidak identik karena kemampuan gurunya. Dia mencontohkan, berdasarkan rekaman di server ada peserta yang log-in hanya selama dua menit.

"Nilai nol itu terjadi guru bisa saja sudah log-in ke sistem, soal sudah terbuka, tapi langsung keluar tidak menjawab," jelas Syawal di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Selasa (14/8).

Kemungkinan kedua, kata Syawal, adalah setelah log-in, guru hanya  membaca soal-soalnya, tetapi tidak menjawab. Syawal menambahkan,  sistem mengenali peserta yang sudah menyelesaikan ujian, tidak menyelesaikan ujian, atau log-in untuk  membuka soal tetapi tidak menjawab.

Kasus lainnya, sebut Syawal,  ada guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes) yang terdaftar sebagai guru kelas. Saat log-in, soal yang keluar adalah soal guru kelas. Guru tersebut kemudian tidak menjawab dan keluar dari sistem.

"Guru dengan kasus seperti ini, mereka akan diberikan kesempatan mengulang pada UKG gelombang kedua pada bulan Oktober mendatang. Kalau memang tidak dapat (mengerjakan soal) sama sekali bisa juga nol. Tapi kita tidak meyakini guru tidak dapat sama sekali," katanya.

Dikatakannya pula,  selama pelaksanaan UKG gelombang pertama kendala yang dihadapi meliputi kendala teknis dan administrasi. Kendala teknis, kata dia, misalnya pada instalasi perangkat lunak di tempat uji kompetensi (TUK) tidak berhasil.

Sementara kendala administrasi cenderung pada adanya perbedaan data antara server pusat dengan server lokal TUK. "Jadi Kalau datanya tidak sama maka server pusat menolak," ucapnya.(Cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggaran Pendidikan di APBD Harus Lebih dari 20 Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler