jpnn.com, GORONTALO - Tim Operasi Justicia menyisir sejumlah tempat hiburan malam, hotel melati, kos-kosan, hingga lokasi karaoke yang selama ini diduga menjadi langganan terjadinya tindakan asusila di wilayah Kota Gorontalo, Sabtu hingga Minggu (16/4) dini hari.
Alhasil dalam razia yang melibatkan unsur Pemda, Polri, dan TNI itu berhasil menjaring diantaranya 10 Pasangan di luar nikah, 20 warga tanpa identitas, 20 botol miras berbagai jenis, dan 3 kaleng lem Eha-Bond.
BACA JUGA: Pengin Punya Senyum Oke? Jangan Sentuh 5 Makanan Ini
Razia ini sendiri, dimulai sejak pukul 22.00 wita dan berakhir sekitar pukul 02.00 wita.
Tim awalnya mengamankan merazia di sejumlah tempat kos, setelah itu operasi dilanjutkan salah satu tempat karaoke terbesar di Kota Gorontalo.
BACA JUGA: Auuw! Si Perempuan Ngumpet di Kamar Mandi Hotel
Dari lokasi yang dipenuhi wanita cantik berpakaian mini itu, polisi tidak menemukan satu orang pun yang terlibat kasus kriminal.
Barulah saat petugas merazia tempat karaoke yang terletak di dekat Taman Kota Gorontalo, polisi menemukan sejumlah pengunjung yang kedapatan tidak membawa tanda pengenal apa pun.
BACA JUGA: 3 Siswa SMK Anggota Komplotan Pimpinan Pecatan Polri
Petugas pun langsung membawa mereka ke mobil Dalmas Satpol PP. Namun uniknya, salah seorang ibu rumah tangga yang kedapatan tidak membawa KTP, berusaha melawan petugas dan enggan untuk digiring ke mobil Dalmas petugas.
Bahkan, ibu tersebut balik memarahi petugas satpol yang hendak membawanya. Para anggota Satpol pun nampak tenang dan tetap membawa ibu itu.
Selanjutnya, razia kembali dilanjutkan menuju ke Terminal 42 Kota Gorontalo. Namun di tengah jalan, mobil milik Kaban Kesbangpol (Badan Kesatuan Bangsa dan Politik) Kota Gorontalo, Arifin Mohammad, berhenti di salah satu gang dekat SMP Negeri 8 Kota Gorontalo.
Arifin dan sejumlah anggota Satpol dan TNI nampak mendatangi segerombolan anak muda yang diduga tengah berpesta minuman keras (miras).
Dan dugaan mereka ternyata benar, sekolompok anak muda yang setelah digeledah ternyata masih berstatus mahasiswa itu, tengah berpesta miras. Polisi pun langsung membawa mereka untuk diamankan.
Namun tak berhenti di situ, petugas ternyata juga melakukan pengejaran terhadap salah seorang remaja yang diduga tidak menyangka akan ada razia.
Bahkan, remaja itu bahkan nekat bersembunyi di bagikan atap kos-kosan yang terletak tidak jauh dari tempat itu. Petugas pun melakukan pengejaran dan berhasil meringkusnya.
Kepada Gorontalo Post (Jawa Pos Group), Kaban Kesbangpol (Badan Kesatuan Bangsa dan Politik) Kota Gorontalo, Arifin Mohammad mengatakan, Operasi Justitia ini merupakan salah satu agenda bulanan pemerintah Kota Gorontalo.
Tujuannya, menurut Arifin, untuk menciptakan rasa aman dan nyaman untuk warga Kota Gorontalo.
Operasi Justitia ini digelar untuk memberantas segala bentuk penyakit masyarakat yang ada di Kota Gorontalo. Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Gorontalo, Abubakar Luwiti.
Menurutnya, untuk pasangan mesum yang terjaring razia akan dilakukan pembinaan khusus. Bahkan, akan diundang orang tuanya jika memang masih tergolong di bawah umur.
"Barang bukti miras akan kami musnahkan, sedangkan untuk yang tidak punya KTP, selain kita bina juga akan dibuatkan surat pernyataan untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya," tegasnya.
Abubakar juga menambahkan, kedepannya razia ini akan semakin intensif digelar, khususnya menjelang bulan suci Ramadhan. (Tr-45)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lihat, Goropa Raksasa Kembali Hebohkan Teluk Tomini
Redaktur & Reporter : Soetomo