Jenazah dimakamkan di Ma"la pada Kamis (18/10) lalu. Dari laporan salah seorang jamaah haji asal Sukabumi, Cecep Mansur mengatakan, kondisi Oyah memang sempat terlihat saat penerbangan menuju Makkah. Ia (korban) sempat pingsan dalam pesawat meski langsung ditangani pihak petugas kesehatan. "Memang almarhum sudah tergolong lanjut usia. Ia meninggal dan langsung dikubur di Ma"la," tegas Cecep Mansur pada laporan yang disampaikan kepada Radar Sukabumi (JPNN Group), Sabtu (20/10).
Selain meninggal dunia, ada juga jamaah haji yang saat ini tengah sakit. Diketahui, penyakit yang diderita adalah penyakit gula atau diabetes dan masih dalam perawatan dokter. Namun begitu, belum ada laporan pasti kondisi terakhir termasuk alamat dan nama jamaah yang mengalami sakit.
Sementara itu, rangkaian kegiatan masih terus dilakukan para jamaah. Apalagi, kegiatan haji ini sudah memasuki masa akhir. Mereka tetap melakukan kegiatan sehari-hari seperti shalat shubuh sampai dengan isya di Masjidil Haram. Ada juga beberapa aktifitas lain yang dilakukan jamaah di luar dari peribadahan. Seperti mengunjungi tempat-tempat bersejarah.
Selain itu, kegiatan berbelanja untuk oleh-oleh saat pulang nanti. Berbagai cinderamata memang banyak disajikan diantaranya yang paling diburu cincin, jam tangan, tasbih, sajadah dan lainnya. Para jamaah terus menyisir toko-toko yang menawarkan berbagai cindramatan untuk menemukan yang paling cocok. Bahkan, pedagang kaki lima dan asongan yang datang ke maktab tak luput dari para jamaah.
Terkait adanya jamaah asal Kabupaten Sukabumi yang meninggal, ternyata belum diketahui oleh pihak Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Sukabumi. Saat dikonfirmasi, pihaknya mengaku belum menerima laporan dan tak tahu ada warganya yang meninggal di tanah suci Makkah. "Saya belum dapat informasi Kang," singkat Kabag Bina Keagamaan Kemenag Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar.(nur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Frans dan Dharry Tak Pantas Dihukum Gantung
Redaktur : Tim Redaksi