BENGKULU - Dugaan pencabulan yang dilakukan Ibu RT 16 Kelurahan Bentiring, Bengkulu, EM akhirnya terbongkar. Aksi wanita berusia 40 tahun terungkap setelah satu dari delapan bocah yang menjadi korban pencabulan terkena sifilis.
Bocah yang terkena sifilis itu adalah DM. Anak laki-laki berusia 13 tahun ini didampingi orang tuanya melaporkan EM ke Polres Bengkulu, Selasa (16/4) karena tak terima anaknya bercinta dengan wanita yang sudah bersuami.
Orang tua DM mengatakan awalnya tak percaya dengan pengakuan polos anaknya, meskipun ia yakin bahwa penyakit yang diperoleh itu hasil dari berhubungan. Kepada ibunya, DM mengaku bahwa dirinya sering berkencan dengan Ibu RT di rumahnya.
"Anakku sudah dibuat rusak seperti ini,” kata Ibu DM saat ditemuai di Mapolres Kota Bengkulu seperti dilansir Rakyat Bengkulu, Rabu (17/4).
Delapan korban pencabulan Ibu RT kini sudah menjalani pemeriksaan. Remaja yang diajak berkencan ini merupakan anak-anak di bawah umur yang masih bertetangga di Kelurahan Bentiring.
Sejauh ini, memang baru delapan yang mengaku diajak berhubungan badan. Namun polisi menduga tidak menutup kemungkinan akan adanya tambahan korban lagi.
Mereka yang mendapat perlakukan tak senonoh itu adalah Ce (17) dan Ed (14) dari RT 12. RI (14)dan TA (16) serta Le (11) dari RT 16. Aw (16) dari RT 14. Sedangkan dua bocah lainnya, DM dan satu lagi rekannya yang melaporkan kasus ini ke polisi.
Kasat Reskrim, Polres Bengkulu AKP Dwi Citra Akbar mengatakan laporan dari korban sudah ditindaklanjuti. Saat ini kata dia, penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap korban pelapor dan korban lainnya.
“Kami sudah memintai keterangan dua korban yang melaporkan kasus ini. Kita akan kenakan pasal perlindungan anak-anak dalam kasus ini,” katanya.
Terpisah, EM membantah tuduhan ini. Ia justru menuding bocah-bocah itu lah yang malah memerkosanya. Ia dipaksa melayani hasrat anak-anak itu setelah hirup lem (ngelem) aibon.
“Anak-anak itu ngelem aibon (mabuk habis ngelem) saat di rumah. Jadi mereka terpengaruh dan saya yang diperkosa,” tutur Em sembari menangis.
Namun saat di sidang adat, EM mengakui perbuatannya. Namun, ia ogah menyebut nama-nama bocah yang sudah ditidurinya. “Saya tidak bisa menyebutkannya, tapi saya siap bertanggungjawab dengan apa yang telah saya lakukan ini. Saya meminta maaf atas perbuatan saya itu, saya benar-benar khilaf dan menyesal,” pungkas EM. (fiz/awa/jpnn)
Bocah yang terkena sifilis itu adalah DM. Anak laki-laki berusia 13 tahun ini didampingi orang tuanya melaporkan EM ke Polres Bengkulu, Selasa (16/4) karena tak terima anaknya bercinta dengan wanita yang sudah bersuami.
Orang tua DM mengatakan awalnya tak percaya dengan pengakuan polos anaknya, meskipun ia yakin bahwa penyakit yang diperoleh itu hasil dari berhubungan. Kepada ibunya, DM mengaku bahwa dirinya sering berkencan dengan Ibu RT di rumahnya.
"Anakku sudah dibuat rusak seperti ini,” kata Ibu DM saat ditemuai di Mapolres Kota Bengkulu seperti dilansir Rakyat Bengkulu, Rabu (17/4).
Delapan korban pencabulan Ibu RT kini sudah menjalani pemeriksaan. Remaja yang diajak berkencan ini merupakan anak-anak di bawah umur yang masih bertetangga di Kelurahan Bentiring.
Sejauh ini, memang baru delapan yang mengaku diajak berhubungan badan. Namun polisi menduga tidak menutup kemungkinan akan adanya tambahan korban lagi.
Mereka yang mendapat perlakukan tak senonoh itu adalah Ce (17) dan Ed (14) dari RT 12. RI (14)dan TA (16) serta Le (11) dari RT 16. Aw (16) dari RT 14. Sedangkan dua bocah lainnya, DM dan satu lagi rekannya yang melaporkan kasus ini ke polisi.
Kasat Reskrim, Polres Bengkulu AKP Dwi Citra Akbar mengatakan laporan dari korban sudah ditindaklanjuti. Saat ini kata dia, penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap korban pelapor dan korban lainnya.
“Kami sudah memintai keterangan dua korban yang melaporkan kasus ini. Kita akan kenakan pasal perlindungan anak-anak dalam kasus ini,” katanya.
Terpisah, EM membantah tuduhan ini. Ia justru menuding bocah-bocah itu lah yang malah memerkosanya. Ia dipaksa melayani hasrat anak-anak itu setelah hirup lem (ngelem) aibon.
“Anak-anak itu ngelem aibon (mabuk habis ngelem) saat di rumah. Jadi mereka terpengaruh dan saya yang diperkosa,” tutur Em sembari menangis.
Namun saat di sidang adat, EM mengakui perbuatannya. Namun, ia ogah menyebut nama-nama bocah yang sudah ditidurinya. “Saya tidak bisa menyebutkannya, tapi saya siap bertanggungjawab dengan apa yang telah saya lakukan ini. Saya meminta maaf atas perbuatan saya itu, saya benar-benar khilaf dan menyesal,” pungkas EM. (fiz/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gadis 16 Tahun 6 Kali Digauli Ayah Kandung Sendiri
Redaktur : Tim Redaksi