JAKARTA--Maraknya aksi penolakan terhadap kenaikan BBM, disayangkan sejumlah politisi dan pengamat inteligen. Menurut mereka aksi demo yang berkembang saat ini sudah mengarah pada kepentingan politik dan bukan murni suara rakyat.
"Sudah dari dulu kalau BBM naik, selalu dijadikan alat politik oleh pihak tertentu yang ingin mendapat perhatian rakyat. Jadi ini sebenarnya masalah klasik," kata Didi Riyadi, anggota Komisi III DPR RI, di Gedung Senayan, Rabu (14/3).
Kalau saja demo itu murni dari masyarakat dan bukan ditunggangi pihak tertentu, menurut politisi Demokrat, merupakan hal wajar. Sayangnya, rencana kenaikan BBM ini dimanfaatkan pihak yang ingin menjatuhkan pamor pemerintah, tanpa melihat betapa urgentnya kondisi bangsa bila kebijakan tidak populis dibatalkan.
"Bisa krodit negara ini kalau BBM tidak dinaikkan. Kita tidak bisa memberikan peningkatan anggaran untuk pendidikan, kesehatan, dan lain-lain," ujarnya.
Senada itu Wawan Purwanto, pengamat inteligen-militer menilai aksi demo penolakan BBM yang marak di daerah-daerah telah ditunggangi pihak tertentu. Dia mewanti-wanti jangan sampai aksi tersebut beralih ke arah makar.
"Kalau terus digoyang, bagaimana pemerintahnya bisa membangun. Bagaimanapun kebijakan pemerintah ini ada karena melihat dari ketegangan dunia yang mendongkrak pergolakan harga minyak. Bila tidak naik, ekonomi kita bisa jebol," tandasnya. (Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aa Gym Pinang Teh Ninih Lagi
Redaktur : Tim Redaksi