Mulai April ini, keluarga di Australia harus membayar lebih mahal biaya premi asuransi kesehatan swasta. Sesuatu yang dikritik oposisi sangat membebani masyarakat Australia.
Pemerintahan Oposisi Federal telah melakukan pemodelan yang menunjukkan peningkatan premi asuransi kesehatan swasta rata-rata sebesr 3,95 persen akan membuat bebani keuangan keluarga dan warga Australia yang berusia lebih tua bertambah sebesar $ 200 atau lebih dari Rp 2 juta rupiah per tahun.
BACA JUGA: Konsultasi Kesuburan Online Dengan Dokter di Australia
Poin inti:Pemodelan yang dilakukan Partai Buruh menunjukkan adanya kenaikan biaya premi asuransi sebesar $ 1 miliar (Rp10,5 triliun) yang dibagi oleh 13 juta warga pengguna asuransi kesehatan swastaPemerintah Australia mengatakan kenaikan tahunan ini "jauh lebih rendah daripada kenaikan premi yang berlangsung setiap tahun di bawah pemerintahan Kevin Rudd dan Julia Gillard"Partai Buruh Australia (ALP) mengatakan pemerintahan Bill Shorten akan membatasi kenaikan premi hanya sebesar 2 persen per tahun selama dua tahun pertama
Kenaikan anggaran itu setara dengan kenaikan biaya premi asuransi kesehatan swasta sekitar $ 1 miliar (Rp 10,5 triliun) yang harus ditanggung 13 juta orang di seluruh Australia.
BACA JUGA: Malala Kunjungi Tanah Kelahirannya Di Pakistan
"Saya kira itu bukan hasil pemodelan yang baik ketika Anda memiliki keluarga Australia yang sudah mengalami kesulitan akibat tingkat pendapatan yang stagnan dan meningkatnya harga barang-barang kebutuhan dan juga tagihan listrik. Mereka benar-benar kesulitan harus membayar biaya-biaya yang melampaui kemampuan mereka, dimana mereka sekarang mendapati ada lagi tambahan biaya senilai hampir $ 1 miliar yang harus dibayarkan di tahun depan saja, "kata Menteri Kesehatan Oposisi Catherine King.
Sementara itu Pemerintah Federal telah menyatakan kenaikan premi asuransi kesehatan swasta sebesar 3,95 persen adalah kenaikan harga tahunan terkecil dalam kurun waktu 17 tahun terakhir, di bawah pemerintahan Partai Liberal dan Partai Buruh. Kenaikan ini juga lebih rendah 4 persen dari kenaikan biaya kesehatan.
BACA JUGA: Dua Diplomat Australia Ikut Diusir Dari Rusia
"Kenaikan premi ini jauh lebih rendah daripada kenaikan premi yang diberlakukan setiap tahun di bawah pemerintahan Kevin Rudd dan Julia Gillard," Kata Menteri Kesehatan, Greg Hunt mengatakan dalam sebuah pernyataan.
"Sebagai perbandingan, kebijakan Partai Buruh tidak lebih dari sebuah resep untuk harga yang lebih tinggi, pengeluaran anggaran warga yang lebih besar dan kebijakan dengan cakupan yang lebih sedikit.
"Kami memahami setiap satu dollar uang yang dikeluarkan itu sangat berharga, karena itulah mengapa kebijakan kami difokuskan pada premi yang lebih rendah."
Oposisi terus menggembar-gemborkan kebijakannya untuk membatasi kenaikan premi asuransi kesehatan swasta hingga 2 persen untuk dua tahun pertama jika pemerintahan Partai Buruh pimpinan Bill Shorten berkuasa.
"Pemerintah federal berharap mereka akan mendapatkan pujian, dan merayakan kebijakan mereka ketika mengumumkan kenaikan asuransi kesehatan swasta untuk 2018," kata King.
"Saya tidak mempercayainya ketika mereka melakukan itu, kenaika itu sangat tidak terjangkau warga."
Pemerintah Koalisi sendiri telah secara bulat mengkritik usulan pembatasan [yang diajukan oposisi], dengan mengatakan usulan itu adalah "kebijakan pelarian" dan tidak akan membantu perusahaan asuransi mampu membiayai dana penyediaan layanan kesehatan.
Private Healthcare Australia, badan induk yang mewakili sektor asuransi kesehatan swasta ini, menyarankan kenaikan harga penyediaan layanan perawatan kesehatan sudah tidak terkendali.
"Hanya ada satu alasan kenaikan premi dan itu karena industri pendanaan kesehatan harus membayarkan lebih banyak biaya perawatan kesehatan," kata kepala eksekutif lembaga itu Rachel David.
"Selain itu, berbagai pengaturan anggaran pemerintah yang diperkenalkan selama tujuh tahun terakhir memiliki dampak merugikan yang signifikan terhadap keterjangkauan (asuransi kesehatan swasta) bagi banyak warga Australia.
"Industri pendanaan kesehatan tidak berusaha menarik keuntungan dari kenaikan ini."
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelaku Tabrakan Beruntun Fatal Dijerat Pasal Pembunuhan