M RIFQI, Tenggarong
TAMAT sudah aksi “koboi” Agus Wijaya, warga Jalan Jendral Sudirman, RT 12, Kelandasan Ulu, Balikpapan. Ia diamankan polisi setelah dituduh membawa kabur Melati, siswa salah satu SMA di Tenggarong. Mereka awalnya berkenalan di jejaring sosial facebook.
Lalu saling tukar nomor telepon, hingga komunikasi lewat ponsel membuatnya makin akrab. Pada 15 Januari, Agus dan Melati janjian bertemu di Simpang Tiga, Loa Janan, Kutai Kartanegara (Kukar). Melati meluncur dari Tenggarong menggunakan sepeda motor kerabatnya. Selanjutnya mereka meluncur ke Balikpapan dan menginap di sebuah indekos, Jalan Ahmad Yani. Agus mengaku selama hampir sebulan bersama, dirinya telah menjadi “suami” Melati.
Pada Senin (13/2) lalu, Agus menemani Melati mengembalikan sepeda motor milik keluarganya di Jalan Pesut, Tenggarong. Keluarga Melati yang melihatnya langsung menangkap Agus. Pria bertubuh subur yang kadang-kadang bekerja serabutan itu, kemudian diserahkan ke Polres Kukar untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum.
“Pelaku (Agus Wijaya, Red) mengaku sudah 10 kali menyetubuhi korban (Melati, Red.),” ungkap Kapolres Kukar AKBP I Gusti Kade Budhi Harryarsana melalui Kasubag Humas Polres AKP I Nyoman Subrata. Kata dia yang bersangkutan akan dijerat Pasal 332 KUHP mengenai tindakan membawa kabur anak di bawah umur.
Namun, tersangka duda anak satu itu mengelak tuduhan membawa kabur Melati. Tetapi ia mengakui sempat membujuk Melati untuk bertemu, hingga akhirnya pergi bersama ke Kota Minyak. “Saya ingin menikahi dia,” ucap Agus, singkat.
Hanya, iktikad Agus itu bakal bertepuk sebelah tangan. Pihak keluarga Melati mengaku tidak mengenal Agus, karena siswa berambut panjang itu tidak pernah menceritakan hubungan mereka. Dari pengakuan Melati kepada keluarganya, waktu pertama kali bertemu dirinya menurut saja, seperti orang dihipnotis.
“Pertama kali lihat dia (Agus Wijaya, Red), saya hampir pingsan. Saya tidak menyangka jika orangnya sangat tua. Saya tidak akan pernah merestui, jika dia berniat menikahi anak saya,” kata ibu korban, yang menolak dikorankan namanya. (far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penumpang Bus Kota Dilempari Senpi
Redaktur : Tim Redaksi