Kenal Komputer Sejak Dini, Anak Semakin Kreatif

Selasa, 30 April 2013 – 12:35 WIB
HIDUP di era globalisasi memaksa setiap orang harus mampu menguasai teknologi informasi dan komunikasi (TIK).  Penguasaan TIK ini memegang peran sebagai teknologi kunci atau enabler technology. Karena itu, TIK perlu diperkenalkan sejak dini kepada setiap anak-anak.
 
Saat ini, perangkat TIK yang bernama komputer pun makin canggih. Melalui komputer dengan perangkat lunak yang ada di dalamnya, jendela dunia pun semakin terbuka.  Di sinilah anak-anak bisa menimba berbagai macam pengetahuan. Dengan pengetahuan yang luas, harapannya, kreativitas anak bisa bertumbuh dan berkembang dengan baik.
 
Menurut Estu Pitarto, Pemenang Guru Paling Inovatif dalam National Innovative Teachers Competition 2011, memiliki komputer bisa menjadi prioritas jika memang pendidikan menjadi kebutuhan utama dari sebuah keluarga. “Komputer bisa menjadi sarana agar anak untuk berkreasi. Karena itu, tak ada salahnya, anak-anak dibelikan komputer,” jelasnya.

Estu menambahkan, komputer bisa menjadi alat yang bermanfaat bagi anak-anak bilamana orangtua dapat memberikan arahan yang benar tentang peruntukkan komputer tersebut. “Komputer menawarkan banyak program di dalamnya. Program dengan konten pendidikan tentu penting untuk bisa diakses anak-anak,” jelas Estu.

Menurut Estu, dengan pengarahan orangtua atau guru, kehadiran komputer memang dapat membantu anak berkembang secara optimal. Karena itu, tak ada salahnya jika anak sudah diperkenalkan pada perangkat teknologi. Bagaimanapun, di masa depan, penggunaan komputer  akan mewarnai setiap sendi kehidupan.
 
Marketing Director Intel Indonesia, Hermawan Sutanto, sependapat dengan Estu. Menurut Hermawan, anak-anak dan juga generasi muda harus memanfaatkan kesempatan besar ini untuk mengembangkan seluas-luasnya potensi yang mereka miliki. Dan dengan adanya perangkat komputer, kesempatan itu semakin terbuka lebar.

Itulah sebabnya, Intel mendukung penggunaan komputer sejak dini bagi anak-anak. Intel menyadari, komputer adalah kunci pembuka pintu akses ke teknologi, pengetahuan, dan informasi global yang dibutuhkan anak-anak. “Dengan penguasaan atas tiga hal itu, anak-anak diharapkan mampu bersaing di kancah kompetisi global yang sangat ketat seperti saat ini,” jelas Hermawan.

Namun sayangnya, fakta berkata lain. Saat ini, komputer masih menjadi barang mewah bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Lihat saja, tingkat kepemilikan komputer di Indonesia masih sangat rendah dibandingkan negara lain di Asia Pasifik.

Merujuk hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional dari Badan Pusat Statistik tahun 2011, di Provinsi Papua Barat tingkat kepemilikan komputer komputer desktop dalam rumah tangga sebesar 5,83 persen, sedangkan kepemilikan laptop atau notebook yaitu 11.55 persen.

Angka kepemilikan komputer di Papua Barat tersebut masih cukup rendah, masih dibawah angka rata-rata tingkat nasional. Kepemilikan komputer desktop atau personal computer (PC) di rumah tangga di Indonesia sekitar 6,89 persen. Sedangkan kepemilikan laptop atau notebook hanya 8,8 persen dari seluruh rumah tangga di Indonesia.
 
Data yang tidak jauh berbeda juga disodorkan Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo). Data asosiasi pada 2010 menyatakan, penetrasi komputer, baik PC meupun laptop, di Indonesia baru 4 persen dari populasi penduduk atau hanya sekitar 9,2 juta unit. Angka ini jauh di bawah rata-rata kepemilikan komputer di negara-negara Asia Pasifik yang sudah di atas 10 persen.
 
Angka kepemilikan komputer yang masih rendah tersebut akan menyebabkan anak-anak di Papua Barat akan kehilangan peluang dan kesempatan untuk maju di masa depan mereka. Karena dengan memiliki komputer, anak-anak dapat memperoleh berbagai macam informasi yang bermanfaat secara cepat, sekaligus bisa mengembangkan potensi dan kemampuan yang mereka miliki.(fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemhan Bentuk Pasukan Cyber

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler