Informasi yang diperoleh menyebut jika belum ada satu pun dari anggota kelompok pelaku penyerangan maut terhadap korps elit Polri itu yang tertangkap. "IInformasi adanya pelaku penyerangan (Brimob) yang sudah ditangkap, belum ada," kata Kapolres Poso AKBP Eko Santoso didampingi Kaban Pol PP Pemkab Poso Haris Renggah SE, di Tambarana, Jumat (21/12) kepada Radar Sulteng (JPNN Group). Untuk menangkap pelaku penyerangan maut Brimob, pasukan gabungan dengan jumlah sekitar 200 personil diturunkan.
Pasukan gabungan Brimob Kelapa Dua Jakarta dan Brimobda Sulteng itu tengah melakukan penyisiran diwilayah gunung Taswinuni desa Kalora dan peguniungan desa Tambarana Poso Pesisir Utara. Dua gunung bersambung itu diduga kuat sebagai tempat pelarian kelompok sipil bersenjata pasca mereka menyerang yang menewaskan Bripda Ruslan, Briptu I Wayan, dan Bripda Winarto. "Jadi bukan pengejaran, melainkan penyisiran," jelas Kapolres.
"Disisir karena sedang dicari. Kalau di kejar berarti pelakunya jelas kelihatan," ujarnya menambahkan.
Sementara itu, pasca peristiwa penyergapan oleh kelompok sipil bersenjata yang menewaskan tiga personil Brimob tersebut, polisi mengamankan 14 orang warga dari dua desa, Kalora dan Tambarana. Ke-14 warga yang diamankan tersebut adalah SAF (48) warga desa Kalora, JK (35) warga Kalora, SKT (45) warga Kalora, ZKF (45) warga Kalora, SMD (32) warga desa Tambarana, SN alias T (40) warga Tambarana, SRT alias IP (42) warga Tambarana, SLH alias IN (40) warga Kalora, IQ alias ML (20) warga Tambarana, SYT alias PR (30) warga Tambarana, SM. Alias S (39) warga Tambarana, SF (49 warga Tambarana. SWT (31) warga Tambarana, GN (43) warga Tambarana dan SMJ (36) 36 warga Tambarana.
Menurur Kapolres belasan orang warga yang diamankan polisi ini diduga mengenal dan mengetahui para pelaku penyerang polisi (Brimob). "Semua yang diamankan ini masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Poso," kata bekas Kapolres Banggai Kepulauan ini. Pasca peristiwa penggrebekan maut kelompol sipil bersenjata terhadap anggota Brimob, situasi keamanan Poso tetap kondusif. Termasuk diwilayah Kalora dan Tambarana Poso Pesisir Utara. Aktifitas masyarakat berjalan normal. Tak terkecuali aktifitas perkebunan warga di desa Kalora dan Tambarana.
"Petani tetap bekerja di kebun. Hanya saja mereka harus melapor dulu ke pos polisi jika hendak berangkat ke kebun," tutur Kapolres Eko. (bud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPRD Sepakat Copot Aceng, Kemendagri Apresiasi
Redaktur : Tim Redaksi