Kenali 3 Penyebab Diare pada Jemaah Haji

Rabu, 17 Juli 2019 – 23:10 WIB
Calon jemaah haji lansia. Foto : JPG/Pojokpitu

jpnn.com - Meski terkesan sebagai gangguan kesehatan yang remeh, diare bisa menyebabkan siapa saja yang mengalaminya - termasuk jemaah haji – kehilangan kesadaran. Pasalnya, ketika diare tidak segera diatasi, cairan di dalam tubuh akan terkuras habis sehingga tubuh akan mengalami dehidrasi yang parah. Itulah sebabnya, jemaah haji perlu mengantisipasi agar tidak terkena diare.

Dua tahun yang lalu saja, setidaknya ada sebanyak 65 jemaah haji dari kloter ke-55 yang terkena diare. Untuk mencegah hal tersebut terulang, maka kenalilah faktor yang menjadi penyebab diare pada jemaah haji.

BACA JUGA: Berita Duka, Soeratno G. Mangun Wiyoto Meninggal di Tanah Suci

1. Infeksi kronis akibat parasit, bakteri, dan virus

Tak sedikit jemaah haji yang masuk pada golongan lansia. Kelompok ini sangat  rentan terkena diare.

BACA JUGA: Pesan Laksamana Siwi Saat Melepas 82 Calon Jemaah Haji TNI AL 2019

Menurut dr. Fiona Amelia MPH dari KlikDokter, infeksi kronis oleh parasit, bakteri, dan virus tertentu bisa memicu diare. Infeksi ini lebih banyak ditemukan pada mereka yang tinggal atau bepergian ke negara-negara tropis ataupun negara berkembang.

Terinfeksinya tubuh oleh parasit, bakteri, dan virus biasanya bersumber dari makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi kuman. Oleh sebab itu, perhatikan betul makanan Anda. Selain faktor kebersihannya jarak waktu antara pemberian makan dari katering haji dengan waktu konsumsi mesti sedekat mungkin.

BACA JUGA: Suhu di Madinah 45 Derajat, Jemaah Diminta Tidak Lepas Alas Kaki

2. Alergi makanan tertentu

Terkadang perut Anda mungkin tak cocok dengan makanan katering haji yang disajikan. Misalnya saja, Anda alergi terhadap gluten, tetapi Anda tetap mengonsumsi makanan yang terbuat dari tepung terigu, maka setelahnya perut pun akan bergejolak.  Susu pun dapat membuat perut jemaah haji sakit bila mereka mengidap intoleransi laktosa.

Jadi, sebelum mengonsumsi semua makanan yang diberikan oleh katering, perhatikan betul komposisinya untuk mencegah diare. Untuk berjaga-jaga apabila sebagian lauk tak bisa dikonsumsi, bawalah lauk kering seperti abon atau kering kentang agar Anda tetap bisa makan dengan nyaman tanpa khawatir perut Anda bermasalah.

3. Kelelahan dan stres psikis picu sindrom iritasi usus

Anda yang saat ini tengah menjalankan ibadah haji tetap harus menjaga pola makan serta pola istirahat Anda agar tidak kelelahan. Selain itu hindari memikirkan banyak hal hingga membuat Anda stres.

Kombinasi kelelahan fisik dan kelelahan psikis bisa membuat daya tahan tubuh turun. Akibatnya Anda jadi lebih mudah terinfeksi, termasuk mengalami gangguan fungsional usus yang dinamakan sindrom iritasi usus (irritable bowel syndrome).

Dikatakan oleh dr. Fiona, seseorang yang terkena kondisi ini akan merasakan kram perut serta perubahan pola pergerakan usus sehingga itu bisa memicu diare ataupun konstipasi.

Lalu apakah diare bisa menulari jemaah haji lainnya?

Anda patut waspada bila ternyata sudah ada beberapa jemaah haji lain yang terserang diare. Menurut dr. Reza Fahlevi dari KlikDokter diare bisa menular jika penyebabnya adalah infeksi virus, bakteri, atau parasit.

Cara penularannya biasanya melalui tinja penderita diare ketika Anda tidak mencuci tangan sampai bersih setelah menggunakan kamar mandi. Ketika penderita diare tidak mencuci tangan sehabis menggunakan kamar mandi, lalu memegang benda fasilitas umum, lalu fasilitas tersebut dipegang juga oleh jemaah lainnya, maka diare berpotensi menular.

Untuk mencegahnya atau memperkecil risiko penulara, bersihkan tangan sebelum makan. Gunakan sabun dan cuci di air kran yang mengalir.

Ketiga penyebab diare pada jemaah haji sebenarnya bisa dicegah. Intinya, jaga kebersihan makanan, jalankan pola makan sehat, dan tidak membiarkan stres melemahkan kondisi Anda. Untuk berjaga-jaga selama bawalah obat-obatan pribadi, termasuk obat anti diare, anti keracunan makanan, serta hand sanitizer.(RVS/klikdokter)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah 18 Calhaj Dirawat di Klinik Kesehatan Haji


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler