jpnn.com - Pernah dengar soal ginjal bocor? Ini bukan berarti organ dalam Anda mengeluarkan banyak darah. Kerusakan ginjal yang satu ini tidak mengeluarkan gejala spesifik kalau belum sampai ke tahap yang berat.
Ginjal berfungsi untuk menyaring sisa dan racun di dalam tubuh sehingga dapat dibuang melalui urine.
BACA JUGA: Gagal Ginjal, Pasang CAPD atau Transplantasi?
Untuk zat-zat yang berguna, seperti protein, glukosa, dan mineral, semuanya akan diserap oleh ginjal dan dikembalikan ke aliran darah.
Nah, ketika ginjal mengalami kerusakan, kemampuan menyaringnya akan berkurang. Zat-zat yang berguna termasuk protein, justru ikut terbuang bersama urine. Alhasil, tubuh kekurangan nutrisi dan kesehatan secara menyeluruh ikut terganggu.
BACA JUGA: Konsumsi Kafein Berlebihan Saat Hamil Rusak Ginjal Bayi?
Dalam keadaan normal, sebenarnya memang ada zat-zat berguna yang ikut terbuang melalui urine. Hanya saja, jumlahnya sedikit. Dalam kasus ginjal yang rusak dan sudah parah, protein yang terbuang cukup banyak.
Terbuangnya protein dalam jumlah yang tak wajar dapat terlihat jelas dari urine yang dihasilkan. Kondisi seperti inilah yang disebut ginjal bocor. Adapun gejala ginjal bocor yang bisa Anda kenali, antara lain:
BACA JUGA: Dokter Kumala Menjelaskan tentang Gagal Ginjal
1. Urine Berbusa atau Ada Buih
Makin banyak protein yang terbuang, makin banyak pula buih yang ada dalam urine. Jadi, sebelum mem-flush, coba perhatikan lagi apakah air kencingnya normal atau tidak.
Air kencing yang normal adalah berwarna bening atau kekuningan, encer, dan tidak ada buih atau busanya. Kalau sampai ada buih dan keruh, bisa jadi ada yang tak beres dengan ginjal.
Dalam dunia medis, terbuangnya protein melalui urine dalam jumlah banyak disebut proteinuria. Ini memang bisa menandakan adanya kegagalan fungsi pada ginjal. Menurut dr. Sara Elise Wijono, MRes dari KlikDokter, biasanya dipicu juga oleh hipertensi dan diabetes yang tidak terkontrol.
2. Darah pada Urine
Tak cuma berbusa atau berbuih, saat fungsi ginjal rusak dan tak mampu menyaring, sel-sel darah juga bisa bocor ke dalam urine dan membuatnya berwarna kemerahan.
Sebetulnya, ini tak melulu soal gagal ginjal. Darah pada urine pun bisa mengindikasikan adanya infeksi pada saluran kemih.
3. Pembengkakan (Edema)
Ginjal bocor akan membuat kadar protein albumin di dalam darah berkurang drastis karena ikut terbuang bersama urine.
Karena tubuh kekurangan zat tersebut, beberapa bagian seperti tangan, kaki, perut, mata, dan wajah menjadi bengkak (cairan tertimbun di jaringan tubuh).
4. Mudah Terkena Infeksi
Tak bisa dimungkiri bahwa ketika tubuh kekurangan protein, antibodi menjadi tak bisa bekerja maksimal.
Lemahnya antibodi membuat tubuh mudah terserang infeksi. Tanda-tanda infeksi yang dapat mudah dikenali adalah sering demam tanpa sebab.
Untuk sembuh dari suatu penyakit atau luka, orang yang kekurangan protein juga membutuhkan waktu yang jauh lebih lama dari orang-orang normal.
5. Otot Sering Kram dan Tulang Jadi Rapuh
Bukan cuma butuh vitamin D, kalsium, dan vitamin B saja, otot dan tulang membutuhkan asupan protein yang memadai agar kekuatannya terjaga.
Saat kadar protein terbilang rendah di dalam tubuh, yang terjadi adalah otot sering kram, mudah lelah, dan tulang mudah patah.
6. Nafsu Makan Menurun
Adanya penumpukan racun di dalam tubuh akibat kegagalan ginjal dalam menyaring zat juga dapat menjadi penyebab nafsu makan yang buruk.
Ini biasanya berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan membuat bobot tubuh penderitanya semakin berkurang.
7. Tubuh Jadi 'Kacau'
Selain enam gejala di atas, kondisi tubuh orang yang menderita ginjal bocor biasanya juga lebih “kacau”. Mereka mulai merasakan gejala-gejala tidak spesifik yang berkaitan dengan ginjal.
Itu semua karena nutrisi yang berguna buat tubuh terbuang percuma akibat kegagalan ginjal dalam menyaring. Beberapa gejala yang tidak spesifik itu, antara lain berikut ini.
- Mual dan muntah
- Sulit tidur
- Sulit berkonsentrasi
- Sesak napas
- Kulit kering dan gatal
- Gangguan elektrolit (lemas, sakit kepala, mati rasa, kejang, dan lainnya).(klikdokter)
Redaktur & Reporter : Yessy