jpnn.com - WAJAR ketika seseorang mulai terlihat mengalami gejala alergi seperti gatal dan bersin-bersin setelah terkena serbuk sari atau mengkonsumsi makanan yang jadi sumber alerginya. Tapi tersangka utama alergi itu sebenarnya bukanlah pemicu yang sesungguhnya.
"Apalagi banyak rumah yang sebenarnya sarat akan iritan (sumber iritasi). Kalaupun hanya ada satu iritan tapi jumlahnya banyak, anda pun pasti akan bereaksi," kata seorang pakar alergi dari Yale University, AS, Christopher Randolph, MD, seperti dilansir laman ABC News, Minggu (10/11). .
BACA JUGA: Kampanye Gosok Gigi Hemat Rp91 Miliar
Berikut 9 hal yang tanpa diduga diam-diam dapat memicu alergi, termasuk bagaimana cara menanggulanginya.
1. Lemon dan jeruk
BACA JUGA: Minum Susu dari Botol Beresiko Rusakkan Lambung Bayi
Sebuah senyawa yang terkandung dalam jeruk, lemon dan sejenisnya, yaitu limonene dapat menyebabkan mata berair dan sensasi seperti terbakar di hidung. Jika tersentuh, termakan atau terminum kadang dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Hal ini dijelaskan James Wedner, MD, kepala divisi alergi dan imunologi dari Washington University School of Medicine.
Solusi: Apabila muncul ruam setelah menyentuh, makan atau minum produk berbahan buah sitrus, oleskan krim topical hydrocortisone yang biasanya digunakan untuk mengatasi gigitan serangga. Kemudian hindari irisan lemon atau perasan jeruk dalam minuman atau makanan yang anda konsumsi.
BACA JUGA: Cegah Penyakit di Musim Hujan
2. Mainan anak dan bantal
Debu tungau suka hidup di matras, boneka dan bantal, padahal 15 persen populasi alergi terhadap serangga mikroskopis ini. Menggunakan matras dan bantal dengan cover khusus saja tidak cukup melindungi.
Solusi: Cuci dan keringkan beberapa kali, jangan lupa dengan air panas.
"Bahkan mainan harus dicuci dengan air bersuhu sekitar 60 derajat Celcius yang akan memastikan debu tungaunya mati," kata Dr. Randolph.
Setelah kering dan bersih, simpan di rak boneka saja, jangan malah diletakkan di atas kasur.
Bagaimana dengan mainan yang tidak bisa dicuci? Setiap 2 hingga 3 minggu sekali, letakkan mainan-mainan itu ke dalam sebuah kantong plastik dan masukkan ke dalam freezer selama beberapa jam. Ini juga bisa membunuh si serangga.
3. Lilin
"Minyak esensial tidak akan menyebabkan alergi, namun aromanya bisa membuat rongga hidung anda meradang. Apalagi penderita alergi hidung biasanya memiliki sensitivitas alami yang tinggi, jadi wajar jika hidung atau mata mereka berair jika berada dekat dengan lilin," kata Dr. Wedner.
Solusi: Jika anda sangat sensitif, hindari lilin berbahan apapun. Tapi jika anda menyukai aromanya, belilah lilin yang hanya mengandung satu jenis aroma. Atau apabila anda cenderung memiliki reaksi yang buruk terhadap lilin beraroma, carilah udara segar.
4. Parfum
Menurut Dr. Wedner, parfum mengandung ratusan senyawa yang sebagian besar tidak diujikan pada manusia. Masalahnya, ketika senyawa-senyawa itu bercampur dengan minyak esensial dalam parfum dan disemprotkan ke udara, orang-orang yang sensitif akan bereaksi dan mulai mengalami gejala seperti bersin-bersin, mual atau sakit kepala.
Solusi: Untuk berjaga-jaga, teruslah membawa krim dan pelembab yang beraroma ringan karena ini akan membuat Anda tak mudah terkena iritasi.
5. Sabun dan deterjen
"Bukan senyawa dalam produk pembersih yang membuat anda merasa gatal, justru sebagian besar sensitivitas kulit disebabkan oleh zat pewangi yang ada dalam sabun dan deterjen," kata Dr. Wedner.
Solusi: Belilah sabun organik atau sabun khusus yang tidak mengandung zat aditif, tidak beraroma, atau bertuliskan phthalate-free pada labelnya. Phthalate memang dapat membantu memperbaiki tekstur pakaian, tapi senyawa yang sama juga telah lama terbukti menyebabkan reaksi alergi.
6. Karpet
Bahkan Dr. Wedner memperingatkan meski lembut dan rutin dibersihkan dengan vacuum cleaner, debu tungau masih bisa menempel di karpet.
Solusi: Tidak perlu gunakan karpet sebagai wallpaper. Kalaupun ada gunakan karpet berukuran kecil saja dan dapat dicuci di dalam air panas tiap bulan. Dan Dr. Randolph menyarankan agar kelembabannya dijaga di bawah 50 persen karena debu tungau suka hidup di tempat lembab.
7. Rempah-rempah
Kurang lengkap rasanya makan tanpa rempah-rempah. Namun perlu diketahui rempah-rempah yang menyebabkan rasa pedas dapat menimbulkan gejala alergi seperti hidung atau mata sedikit berair. Bahkan pada beberapa orang, makanan ini mengakibatkan bibir orang yang memakannya menjadi gatal, bengkak hingga terbakar.
Solusi: Hindari penggunaan rempah-rempah jika ini sering membuat anda bermasalah, atau biasanya banyak ditemukan di makanan yang berasal dari India, Asia Tenggara dan Timur Tengah. Namun jika anda tidak yakin rempah-rempah yang mana yang mengganggu anda, perhatikan kapan saja gejala alergi anda muncul ketika mengkonsumsi rempah tertentu.
8. Cat tembok
Pelarut dan resin sintetis yang digunakan dalam cat tembok biasanya dapat mengakibatkan mata gatal dan sakit kepala. Terutama untuk cat berbahan minyak karena mereka bisa terus melepaskan senyawa-senyawa kimia pemicu alergi meski sudah kering.
Solusi: Sering-seringlah membuka jendela dan biarkan udara segar masuk dan bersirkulasi, terutama empat minggu setelah pengecatan, tidak peduli cat apapun yang anda gunakan. Jika memungkinkan, gunakan cat dari lateks yang berbahan air sehingga melepaskan lebih sedikit gas ke udara.
Bisa juga dengan memilih cat yang kadar VOC (volatile organic compounds)-nya rendah karena mereka melepaskan lebih sedikit senyawa kimia ke udara dan tak begitu beraroma. Tapi tetap waspada.
9. Kancing celana jins
Kancing celana jins anda bisa jadi terbuat dari logam nikel, salah satu pemicu ruam pada 20 persen wanita. Ruam akibat kancing logam jins di sekitar pinggang ini biasanya gatal, berwarna merah dan kadang melepuh.
Solusi: Gantilah kancing nikel jins anda dengan yang berbahan plastik saja (dikhawatirkan jenis logam lain juga bisa menyebabkan iritasi). Opsi kedua, olesi kancing nikel dengan cat kuku bening. Cara yang ditemukan oleh tim peneliti dari St. Louis University, AS ini sudah terbukti efektif, kecuali anda juga alergi pada cat kuku.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Alasan Payudara Cepet Melorot
Redaktur : Tim Redaksi