Kenali Jenis Batuk Agar Tidak Salah Pengobatan

Senin, 24 Juni 2024 – 12:21 WIB
Masyarakat perlu mewaspadai batuk produktif atau nonproduktif yang dialami hanya di malam hari (nokturnal). Foto dok. Bintang Toedjoe

jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat perlu mewaspadai batuk produktif atau nonproduktif yang dialami hanya di malam hari (nokturnal).

Bisa jadi hal itu merupakan gejala dari acid reflux atau asam lambung yang naik ke saluran pernapasan.

BACA JUGA: Gandeng WSAudiology SEA, Kimia Farma Hadirkan Alat Bantu Dengar Vibe

Hal ini berbeda dengan jenis batuk-batuk umumnya yang dialami karena lebih mudah diobati.

"Jika waktu malam Anda terganggu batuk berminggu-minggu, ada baiknya untuk segera memeriksakan diri ke dokter," kata dr. Patriotika Ismail, Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam di RS St. Elisabeth Bekasi dalam keterangannya, Senin (24/6).

BACA JUGA: Hadir di Jakarta International Marathon, Panasonic Sosialisasikan Pentingnya Gaya Hidup Sehat

Dia menyebutkan batuk merupakan keluhan umum dialami masyarakat yang tergolong ringan, karena itu biasanya hampir semua melakukan swamedikasi alias melakukan pengobatan sendiri.

Namun, swamedikasi pun berpotensi berbahaya jika tidak dilakukan dengan benar.

BACA JUGA: Kiat Tasya Kamila Hadapi Anak yang Sedang Sakit Batuk-Pilek

"Karena itu masyarakat juga perlu mengenali berbagai jenis batuk dan penanganannya yang tepat," ucapnya.

Secara umum dari sisi medis, batuk adalah tindakan refleks dari saluran pernapasan yang digunakan untuk membersihkan saluran napas atas.

Penyebab dan jenis batuk bisa berbeda-beda, tetapi yang patut diperhatikan adalah jika batuk sudah dialami lebih dari 2 minggu termasuk batuk kronis, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter.

Batuk yang sifatnya akut berlangsung hanya beberapa hari sampai 2 minggu. Paling umum dialami dan biasanya jenisnya adalah batuk produktif (batuk berdahak), dan batuk nonproduktif (batuk kering).

Kedua batuk ini jamak terjadi sebagai gejala awal penyakit lain seperti flu, atau iritasi saluran napas akibat polusi udara, alergi zat tertentu, dan asap rokok.

"Kedua tipe batuk ini biasanya dapat mereda dengan swamedikasi obat batuk OTC (over the counter/ dijual bebas) atau tablet hisap untuk batuk kering," kata dokter Rio, sapaan akrabnya.

Salah satu yang menarik dari jenis batuk adalah batuk psikogenik, yaitu batuk yang bukan disebabkan oleh  penyakit fisik, tetapi disebabkan ketika kecemasan dan rasa panik terjadi pada pikiran dan tubuh.

Sering juga disebut habit cough atau batuk kebiasaan, situasi yang membuat gugup, panik dan tidak nyaman, udara dingin, bahkan jika di sekitarnya ada orang batuk bisa menyebabkan tercetusnya batuk seperti ini.

"Habit cough umumnya tidak berdahak, tidak berespons terhadap terapi konvensional, tetapi tidak berbahaya. Batuk akan membaik jika masalah psikologis teratasi," terangnya.

Di musim pancaroba, penyebab terbanyak batuk adalah Infeksi virus pada saluran pernapasan, atau biasa dikenal dengan batuk pilek.

Beberapa faktor pemicu kondisi ini antara lain aktivitas di tempat umum, daya tahan tubuh yang menurun, kebiasaan merokok, dan suhu udara dingin.

Untuk mengatasi jenis batuk ini dapat mengonsumsi obat OTC dan melakukan istirahat yang cukup agar daya tahan tubuh kembali kuat. Namun, harus tetap bijak dalam memilih obat untuk swamedikasi.

"Hindari membeli sendiri obat-obatan yang tidak dijual bebas dan obat yang memerlukan resep dari dokter. Kini ada obat batuk dengan kemasan satu dosis dan praktis untuk dibawa dan dikonsumsi, karena itu sebaiknya pilih obat OTC yang sesuai dengan aktivitas,” terang dr. Elizabeth Angelina Tjandra, dokter medis PT Bintang Toedjoe.(esy/jpnn)


Redaktur : Yessy Artada
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler