Kenali Serangan Serangga Tomcat

Rabu, 21 Maret 2012 – 13:15 WIB

JAKARTA--Masyarakat Indonesia khususnya wilayah Surabaya, akhir-akhir ini diresahkan dengan serangan sejenis serangga bernama Tomcat. Dilaporkan, 13 kecamatan di Kota Surabaya terkena dampak serangan tomcat.

Serangga jenis kumbang yang memiliki bahasa latin rove-bettle ini memang berukuran kecil, namun bila terkena cairan tubuhnya yang mengandung racun, maka dampaknya cukup mengerikan pada kulit. Kulit menjadi panas, merah bahkan menimbulkan benjolan yang perih.

Masyarakat pun diimbau untuk mewaspadai serangga ini, dengan mengenal ciri-ciri dan kebiasannya. Panjang tubuh serangga Tomcat, sekitar 1-35 mm dengan perpaduan warna orange dan hitam. Bila dilihat sekilas, bentuknya seperti semut dan kalajengking namun memiliki sayap.

Sebenarnya penyakit kulit yang disebabkan oleh Tomcat, bukan akibat gigitannya melainkan cairan yang keluar dari tubuhnya bila merasa terancam. Karena itu bagi yang menemukan serangga ini, dilarang untuk membunuhnya dan hindari bersentuhan langsung.

Cairan tubuh Tomcat yang disebut Hemolimfi mengandung toksin yang bernama paederin. Toksin inilah yang disebut 12 kali lebih berbahaya dari bisa ular kobra. Toksin ini juga bisa menyebabkan iritasi pada kulit dan mata.

Bila terkena cairan beracun Tomcat, kulit akan bereaksi seperti terkena cacar air. Akan timbul bercak merah, kemudian bengkak. Selain rasa gatal, penderita juga akan merasakan panas seperti terbakar. Jika dibiarkan lebih lama tanpa penanganan, maka akan timbul borok seperti luka bakar.

Untuk itulah sangat penting untuk melakukan pertolongan pertama yang benar pada penderita gigitan Tomcat. Karena jika luka tambah parah, maka akan semakin sulit menghilangkan bekas luka termasuk penanganan kesembuhannya.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI, Tjandra Yoga Aditama, mengimbau masyarakat untuk tidak perlu resah.

'''Jika bertemu serangga jenis ini, jangan disentuh apalagi dibunuh dengan cara dipencet. Ini agar racun tidak mengenai kulit. Lebih baik diusir saja atau dibuang ke tempat yang aman,''' ujarnya.

Jika tak sengaja bersentuhan, disarankan untuk segera mencuci bagian tubuh yang bersentuhan dengan serangga tersebut dengan menggunakan air dan sabun. Juga bisa menggunakan antiseptik. ''Jika dampak racunnya masih ada, segera ke klinik atau dokter terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,'' tambahnya.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dilarang Praktik, Tukang Gigi Terancam Penganggur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler