jpnn.com - Anjuran untuk mengontrol gula darah sudah sering digaungkan dan dilakukan pula oleh sebagian penyandang diabetes. Meski begitu, ada pula yang mengontrol diabetes secara berlebihan. Namun cara itu justru bisa menjadi bumerang untuk dirinya.
Diabetes memang penyakit yang berkaitan dengan tingginya kadar gula darah. Namun, mengontrol diabetes bukan berarti membuat secara sengaja atau membiarkan gula darah berada di titik yang rendah. Pasalnya, gula darah yang tinggi maupun yang kelewat rendah sama-sama berdampak buruk bagi diabetesi.
BACA JUGA: 3 Minuman ini Aman untuk Penderita Diabetes
Pengobatan berlebihan bisa bikin hipoglikemia
Dilansir dari Healthline.com, mengobati diabetes tipe 1 dan 2 memang lebih rumit daripada apa yang Anda pikirkan selama ini. Maksudnya rumit adalah, sulit menemukan pengobatan diabetes yang seimbang, dalam artian pengobatan yang dapat menekan kadar gula darah tanpa membuatnya menjadi rendah.
BACA JUGA: Berat Badan Naik 9 Kg, Gula Darah Nunung Melonjak
Bahkan, sebuah studi baru melaporkan bahwa sebagian penderita diabetes kini mengalami overmedikasi alias pengobatan yang berlebihan. Dulu, penelitian terkait diabetes lebih berfokus pada hasil bahwa penderitanya tidak mendapatkan pengobatan yang maksimal dan penderitanya juga tidak peka terhadap peningkatan gula darah mereka sendiri.
Namun, penelitian terkini justru melaporkan bahwa penderita diabetes mengonsumsi obat secara berlebihan. Karena selama ini mereka dianjurkan untuk menekan, menekan, dan menekan kadar gula darahnya, pengobatan yang berlebihan malah menimbulkan hipoglikemia atau kondisi di mana kadar gula darah terlalu rendah.
BACA JUGA: Ketahui 6 Penyebab Anda Berisiko Terkena Kolesterol Tinggi
Pasien diabetes di Amerika Serikat sendiri disebut-sebut menerima variasi dan jumlah obat diabetes yang lebih banyak dari apa yang mereka butuhkan. Alhasil, bukannya kondisi semakin membaik, overmedikasi yang memicu hipoglikemia berujung pada naiknya angka rawat inap dan kunjungan gawat darurat dari penderita diabetes selama dua tahun terakhir.
Insulin yang tak diimbangi pola makan juga bikin hipoglikemia
Kondisi hipoglikemia yang parah meningkat di kalangan penderita diabetes tipe 2. Sebab, ketika mereka pertama kali didiagnosis terkena diabetes, kondisi tersebut tidak datang serta merta. Pada awalnya, mereka mencoba mengelola diabetes dengan melakukan diet, olahraga, dan metmorfin yang tidak menyebabkan gula darah rendah.
Sayangnya, ketika mereka sudah di tahap mendapatkan pengobatan insulin, mereka tidak menyesuaikan dosis insulin dengan asupan karbohidrat. Padahal, insulin dan pengaturan pola makan sangat berhubungan erat.
Mereka terus mengandalkan insulin, insulin, dan insulin, meski asupan karbohidratnya sudah sangat sedikit. Alhasil, gula darah menjadi kelewat rendah dan bisa menyebabkan lemas bahkan kehilangan kesadaran.
Kontrol ke dokter secara rutin, bukan berlebihan
Terkadang diabetesi yang merasa sudah sangat tahu kondisi tubuhnya juga kerap mengubah dosis obat sembarangan. Padahal, menurut dr. Resthie Rachmanta Putri, M.Epid dari KlikDokter, hanya dokter yang bisa menentukan dan mengatur pengobatannya.
Perlu diketahui bahwa pengobatan diabetes bervariasi dari waktu ke waktu. Terkadang dosis obat harus dinaikkan atau diturunkan, terkadang jenis obat juga harus ditambah, dikurangi, atau diubah sama sekali.
“Hal tersebut sangat tergantung pada kadar gula darah dan komplikasi yang dialami. Jadi, pertimbangan dokter sangat diperlukan,” dia menjelaskan.
Walau pertimbangan dokter sangat diperlukan, bukan berarti Anda melakukan kontrol gula darah terlampau sering. Dikatakan dr. Resthie, pada masa awal pengobatan, pasien memang harus kontrol 1-3 bulan sekali hingga gula darahnya stabil. Selanjutnya, kontrol bisa dilakukan 4-6 bulan sekali atau bergantung pada rekomendasi dokter sesuai dengan kondisi diri.
Setahun sekali, diabetesi perlu melakukan medical check up menyeluruh, khususnya untuk melihat fungsi ginjal, pembuluh darah, saraf, dan retina mata (komplikasi diabetes biasanya menyerang itu semua).
Salah satu tanda bahwa Anda sudah berlebihan dalam mengontrol diabetes adalah terjadinya hipoglikemia atau kadar gula darah terlalu rendah hingga memicu hilangnya kesadaran. Oleh sebab itu, penting bagi diabetesi untuk tidak melakukan overmedikasi dan menyeimbangkan antara pola makan serta obat-obatan yang diberikan.
Hindari mengatur dosis secara mandiri dan pastikan kontrol dilakukan dalam kurun waktu yang pas.(HNS/RVS/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 4 Cara Agar Gula Darah Tetap Stabil
Redaktur & Reporter : Yessy