BANYUMAS-Salah satu kendaraan dalam iringi-iringan kendaraan tempur dari TNI AD Kavler 2 Semarang terlibat kecelakaan di ruas jalan Ajibarang, tepatnya di depan SMN 1 Ajibarang, Kecamatan Ajibarang, Senin (18/2) sekitar pukul 05.00 WB.
Kendaraan jenis Panser Panhard VBL mengalami kecelakaan setelah pengendara sepeda motor jenis Vega nopol R 4530 KE dari arah berlawanan menyalip sebuah bus. Diduga pengendara motor tidak melihat ada konvoi langsung, menabrak kendaraan tempur TNI AD tersebut. Akibatnya, pengendara meninggal di lokasi kejadian, sedangkan pembonceng sepeda motor mengalami kritis dan langsung dibawa ke RS Margono Purwokerto.
"Kendaraan konvoi terlihat melaju dari arah Purwokerto. Di depan iring-iringan sudah ada kendaraan pembuka jalan, tepat dilokasi kejadian, ada sebuah bus yang melihat ada konvoi kemudian kendaraan agak minggir ke kiri,"tutur salah satu saksi, Ahmad Edi (45) warga Ajibarang.
Tetapi, lanjut Edi, dibelakang bus ada sepeda motor yang diduga tidak melihat ada konvoi dari arah Purwokerto. Sehingga saat bus minggir ke kiri, sepeda motor langsung menyalip dan menabrak salah satu kendaraan konvoi. Korban langsung terjatuh sementara motor korban terseret sampai sekitar 5 meter dibawah kolong Panser.
"Kendaraan tempur berhenti setelah ada pohon didepan SMP, sementara motor korban terseret dibawah kolong sampai kendaraan berhenti. Korban sudah jatuh terlebih dahulu di tengah jalan dengan kondisi mengenaskan,"tambahnya.
Diketahui, korban yang meninggal di tempat kejadian bernama Ahmad Sohinun (53) warga RT 04 RW 03 Desa Kalitapen Kecamatan Purwojati, sebagai pengendara sepeda motor. Sementara pembonceng yang merupakan istri pengendara motor, Rokidah (50) dengan alamat yang sama, meninggal dunia setelah sempat dibawa ke RS Margono pasca kejadian.
Korban yang diketahui baru belanja dari Pasar Ajibarang dan akan kembali ke Purwojati untuk berjualan di Pasar Purwojati. "Korban merupakan pedagang yang setiap hari berjualan di Pasar Purwojati dan aktifitas setiap pagi belanja di Pasar Ajibarang,"jelas salah satu adik korban yang tidak mau disebutkan namanya.
Dandim 0701/BMS Letnan Kolonel Inf Helmi Tachejadi Soerjono, SH saat dikonfirmasi di tempat kejadian menjelaskan kendaraan iring-iringan dari Kompi Kaveleri II Semarang berangkat dari Pruwokerto sekitar pukul 04.30. Tujuan konvoi untuk memantau keamanan pasca pencobolosan Pilkada Banyumas yaitu dengan rute, Purwokerto, Ajibarang, Wangon dan Sumpiuh.
Namun, saat di Ajibarang, salah satu kendaraan konvoi yang berada didepan mengalami kecelakaan. "Jumlah kendaraan yang konvoi berjumlah enam kendaraan ditambah kendaraan pembuka jalan dan kendaraan Polisi Militer. Konvoi sudah memenuhi prosedur dalam iring-iringan kendaraan dengan fore rider didepan sendiri dan membunyikan sirine,"jelas Dandim.
Terkait dengan kecelakaan tersebut, Dandim menegaskan akan bertanggung jawab terutama kepada keluarga korban. Selain itu, akan berkoordinasi dengan pihak Polres Banyumas dalam menanangai peritiwa yang terjadi di Ajibarang.
"Ini musibah dan kami tetap bertanggung jawab, terutama kepada keluarga korban. Dan kami sudah sampaikan itu ke keluarga baik kronologis sampai pemberian santunan. Sehingga, kami tidak lepas begitu saja,"tuturnya.
Kendaraan panser jenis Panhard VBL yang ditutup kain tenda warna biru, akhirnya dievakuasi bersama sepeda motor Vega warna merah sekitar pukul 07.30. Kejadian tersebut membuat warga dan pengguna jalan serta anak-anak sekolah mengerumuni tempat kejadian untuk melihat dari dekat.
Arus kendaraan dari dua arah berjalan ramai lancar, petugas kepolisian bersama anggota TNI AD, Provost TNI sibuk mengatur arus lalu lintas yang sangat sibuk pada jam berangkat sekolah dan kerja. (gus)
Kendaraan jenis Panser Panhard VBL mengalami kecelakaan setelah pengendara sepeda motor jenis Vega nopol R 4530 KE dari arah berlawanan menyalip sebuah bus. Diduga pengendara motor tidak melihat ada konvoi langsung, menabrak kendaraan tempur TNI AD tersebut. Akibatnya, pengendara meninggal di lokasi kejadian, sedangkan pembonceng sepeda motor mengalami kritis dan langsung dibawa ke RS Margono Purwokerto.
"Kendaraan konvoi terlihat melaju dari arah Purwokerto. Di depan iring-iringan sudah ada kendaraan pembuka jalan, tepat dilokasi kejadian, ada sebuah bus yang melihat ada konvoi kemudian kendaraan agak minggir ke kiri,"tutur salah satu saksi, Ahmad Edi (45) warga Ajibarang.
Tetapi, lanjut Edi, dibelakang bus ada sepeda motor yang diduga tidak melihat ada konvoi dari arah Purwokerto. Sehingga saat bus minggir ke kiri, sepeda motor langsung menyalip dan menabrak salah satu kendaraan konvoi. Korban langsung terjatuh sementara motor korban terseret sampai sekitar 5 meter dibawah kolong Panser.
"Kendaraan tempur berhenti setelah ada pohon didepan SMP, sementara motor korban terseret dibawah kolong sampai kendaraan berhenti. Korban sudah jatuh terlebih dahulu di tengah jalan dengan kondisi mengenaskan,"tambahnya.
Diketahui, korban yang meninggal di tempat kejadian bernama Ahmad Sohinun (53) warga RT 04 RW 03 Desa Kalitapen Kecamatan Purwojati, sebagai pengendara sepeda motor. Sementara pembonceng yang merupakan istri pengendara motor, Rokidah (50) dengan alamat yang sama, meninggal dunia setelah sempat dibawa ke RS Margono pasca kejadian.
Korban yang diketahui baru belanja dari Pasar Ajibarang dan akan kembali ke Purwojati untuk berjualan di Pasar Purwojati. "Korban merupakan pedagang yang setiap hari berjualan di Pasar Purwojati dan aktifitas setiap pagi belanja di Pasar Ajibarang,"jelas salah satu adik korban yang tidak mau disebutkan namanya.
Dandim 0701/BMS Letnan Kolonel Inf Helmi Tachejadi Soerjono, SH saat dikonfirmasi di tempat kejadian menjelaskan kendaraan iring-iringan dari Kompi Kaveleri II Semarang berangkat dari Pruwokerto sekitar pukul 04.30. Tujuan konvoi untuk memantau keamanan pasca pencobolosan Pilkada Banyumas yaitu dengan rute, Purwokerto, Ajibarang, Wangon dan Sumpiuh.
Namun, saat di Ajibarang, salah satu kendaraan konvoi yang berada didepan mengalami kecelakaan. "Jumlah kendaraan yang konvoi berjumlah enam kendaraan ditambah kendaraan pembuka jalan dan kendaraan Polisi Militer. Konvoi sudah memenuhi prosedur dalam iring-iringan kendaraan dengan fore rider didepan sendiri dan membunyikan sirine,"jelas Dandim.
Terkait dengan kecelakaan tersebut, Dandim menegaskan akan bertanggung jawab terutama kepada keluarga korban. Selain itu, akan berkoordinasi dengan pihak Polres Banyumas dalam menanangai peritiwa yang terjadi di Ajibarang.
"Ini musibah dan kami tetap bertanggung jawab, terutama kepada keluarga korban. Dan kami sudah sampaikan itu ke keluarga baik kronologis sampai pemberian santunan. Sehingga, kami tidak lepas begitu saja,"tuturnya.
Kendaraan panser jenis Panhard VBL yang ditutup kain tenda warna biru, akhirnya dievakuasi bersama sepeda motor Vega warna merah sekitar pukul 07.30. Kejadian tersebut membuat warga dan pengguna jalan serta anak-anak sekolah mengerumuni tempat kejadian untuk melihat dari dekat.
Arus kendaraan dari dua arah berjalan ramai lancar, petugas kepolisian bersama anggota TNI AD, Provost TNI sibuk mengatur arus lalu lintas yang sangat sibuk pada jam berangkat sekolah dan kerja. (gus)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Program SKPD Tak Akomodir Hasil Musrenbang
Redaktur : Tim Redaksi