jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Hardiyanto meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan segera menuntaskan permasalahan air bersih di Jakarta yang tidak tuntas-tuntas. Politikus PDIP itu mengatakan masalah air bersih tersebut sudah melanda warga di sejumlah tempat di Jakarta selama bertahun-tahun.
"Kenapa masalah air bersih di Jakarta ini tak pernah selesai. Ini kota besar loh, masa bisa-bisanya masih ada warga yang mengeluh susah mendapatkan air bersih, padahal itu hak warga untuk mendapatkan air bersih untuk keberlangsungan hidupnya," tutur Hardiyanto Kenneth kepada wartawan di Jakarta, Rabu.
BACA JUGA: Konsumsi Air Bersih Tinggi, Wapres Beberkan 3 Fokus Pemerintah
Dia mencontohkan seperti warga Muara Angke, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, yang bertahun-tahun mengalami kesulitan akses air bersih sejak tahun 1980-an.
Kemudian, temuan Kementerian Kesehatan terkait air isi ulang yang menjadi paling banyak dikonsumsi warga termasuk sumur bor atau gali terlindung. Belum lagi, temuan air di salah satu daerah di Jakarta Barat yang terkontaminasi bakteri E Coli.
BACA JUGA: Buat Penggemar Justin Bieber, Pemprov DKI Sarankan Lokasi Konser di Stadion Kebanggaan Anies
"Hal itu berdasarkan Profil dan Status Kualitas Air Minum Rumah Tangga Indonesia 2021 yang dilakukan Tim Surveilans Direktorat Penyehatan Lingkungan," ujar pria yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDI Perjuangan DKI Jakarta tersebut.
Di sisi lain, kata Kenneth, data menyebutkan baru sekitar 65 persen warga Jakarta yang memiliki akses air bersih.
BACA JUGA: Gubernur Anies Yakin JIS Jadi Mesin Penggerak Ekonomi Warga Jakut
Menurutnya, hal ini masih jauh dari target Pemprov DKI Jakarta, yakni mencakup 79,61 persen warga di akhir 2022.
Terlebih dengan target Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) DKI Jakarta yang ingin mencakup seluruh warga dengan pipa air di 2030 mendatang.
Untuk itu, Kenneth meminta Anies lebih fokus pada permasalahan air ini, karena jauh lebih penting bagi kebutuhan masyarakat.
Hal ini mengingat kebutuhan air bersih sangat diperlukan menjelang bulan Ramadan.
"Sangat penting sekali dalam memperbaiki kualitas air kita, agar tidak membahayakan kehidupan warga Jakarta, dan perbaikan harus dilakukan bersama dan kolektif. Kita harus benahi bersama-sama mulai dari masyarakat hingga pembuat kebijakan," tuturnya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy