Kepada Presiden Jokowi, Indra Usulkan Kriteria Calon Dirjen Imigrasi

Rabu, 14 September 2022 – 09:15 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Dosen Politeknik Imigrasi (Poltekim) M Indra meminta Presiden Joko Widodo memilih ASN imigrasi atau alumni politeknik Imigrasi dan atau orang dalam untuk menjadi Direktur Jenderal atau Dirjen Imigrasi Kemenkumham.

Menurut Indra, banyak ASN yang selama ini menapak karier di bidang keimigrasian memiliki kapasitas leadership dan profesionalisme untuk memimpin Imigrasi.

BACA JUGA: Anggota DPR Dorong Kemenkumham Perbaiki Layanan Imigrasi

“Saya kira itu imigrasi satu profesi yang dilandasi satu undang-undang dan itu pekerjaan yang sifatnya khusus. Di sana jadi Dirjen, selain bicara leadership tetapi profesionalisme juga diperlukan di situ,” ujar Indra, Selasa (13/9/2022).

Indra menilai banyak persoalan di imigrasi disebabkan karena selama ini pimpinan Imigrasi dipilih dari orang luar.

BACA JUGA: Yasonna Sebut Dirjen Imigrasi Kesulitan Optimalkan PNPB Selama Pandemi

Akibatnya, kata dia, yang bersangkutan tidak menguasai sepenuhnya persoalan di imigrasi. Belum lagi karakter orang yang menjadi pimpinan Imigrasi tidak mau mendengarkan orang lain dan tidak mau belajar.

"Syarat pemimpin itu kan sebenarnya harus menguasai secara teknis dan substansi terkait keimigrasian,” ujar Pelaksana Tugas Dirjen Imigrasi Kemenkumham Periode 2009-2011.

BACA JUGA: Pernyataan Terkini dari Dirjen Imigrasi Soal WN Tiongkok Masuk Indonesia Melalui Bandara Soetta

Selain itu, menurut Indra, calon Dirjen Imigrasi juga harus tahu dari hulu sampai hilir ruang lingkup pekerjaan di imigrasi.

Kemudian, harus tahu apa persoalan di imigrasi dan harus mengenali anatomi organisasi termasuk mengenali SDM.

Indra mengatakan dirinya tidak anti-terhadap orang luar menjadi Dirjen Imigrasi.

Dia juga mengakui banyak orang memiliki kapasitas untuk menjadi Dirjen Imigrasi.

Hanya saja, kata Indra lebih baik memberikan SDM di internal atau berkarier di Imigrasi yang memiliki kapasitas menjadi Dirjen.

Menurut dia, kinerja Imigrasi lumayan baik ketika dipimpin oleh orang internal imigrasi seperti pada Imam Santoso yang menjadi Dirjen Imigrasi periode 2001-2006 dan Bambang Irawan yang menjadi Dirjen Imigrasi periode 2011-2014.

"Jadi, kalau menurut saya, Dirjen (Imigrasi) lebih baik memilih orang dalam, ada yang sudah Eselon 1 kok, ada yang sudah S3 Eselon 1, kenapa enggak dipilih. Jadi, kenapa mesti mengambil dari luar. Jadi, sepertinya organisasi Kemenkumham ini hanya batu loncatan saja,” kata Indra.

Selain itu, kata Indra, jika Dirjen Imigrasi dipimpin oleh orang dalam maka memberikan optimisme kepada mahasiswa Politeknik Imigrasi (Poltekim) dan ASN karier di Direktorat Imigrasi.

Poltekim adalah lembaga pendidikan tinggi kedinasan di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM yang menyelenggarakan pendidikan profesional kedinasan, terutama diarahkan pada penerapan keahlian, dan ilmu pengetahuan di bidang keimigrasian.

Menurut Indra, mahasiswa pegawai karier mempunyai harapan untuk mendapatkan jabatan yang lebih tinggi ketika memiliki kinerja kerja yang bagus.

“Jadi, anak-anak itu tidak putus harapan dia. Mereka pikir begini ya untuk apa jadi direktur aja sekarang diambil dari kepolisian ya kan. Kemudian Dirjen juga dari luar ya, untuk apa, kenapa mesti begitu. Kasih lah kesempatan kepada orang imigrasi. Beri mereka kesempatan dan tanggung jawab untuk bisa menyelesaikan amanah itu secara baik dan benar," ungkap Wakil Ketua Umum Politekni Imigrasi ini.

Diketahui, belakangan ini Plt Dirjen Imigrasi Kemekumhan Widodo Ekatjahjana mendapat sorotan karena disentil Presiden Jokowi yang mengakui mendapat banyak laporan jelek mengenai kinerja layanan Imigrasi, terutama terkait visa on arrival (VoA) dan Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas). Jokowi pun meminta Imigrasi berubah total atau semua pejabatnya diganti.

“Jadi, yang kita lihat dan disampaikan ke saya, banyak, baik dari investor, baik mengenai turis, baik mengenai orang yang ingin dapat Kitas izin tinggal, auranya yang saya rasakan itu, Imigrasi ini masih mengatur dan mengontrol. Sehingga apa? Akhirnya apa? Menyulitkan. Ini yang diubah total, harus,” ujar Presiden Jokowi dalam sebuah video di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (10/9/2022).

Widodo Ekatjahjana menjadi Plt Dirjen Imigrasi sejak 30 Juni 2021 menggantikan posisi Jhoni Ginting yang memasuki masa pensiun.

Widodo juga menjabat Kepala Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Kememkumham. Hal ini berarti sudah setahun lebih jabatan Dirjen diisi oleh Plt.

Lalu, pada 27 Juli 2022 lalu, Kemenkumham baru mengumumkan seleksi terbuka untuk posisi Dirjen Imigrasi pun baru.

Seleksi terbuka ini diumumkan melalui Pengumuman Nomor SEK-KP.03.03-573 tentang Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2022.

Menkum HAM Yasonna H Laoly mengatakan proses open bidding atau lelang jabatan terbuka untuk mengisi posisi tersebut saat ini masih berlangsung.

Dia mengatakan saat ini tahapan seleksi pun tinggal memasuki proses final. Saat ini, terdapat 10 peserta dengan berbagai macam latar belakang akan mengikuti tahap akhir seleksi Dirjen Imigrasi, yakni wawancara setelah dinyatakan lulus seleksi kompetensi bidang (penulisan makalah) dan kompetensi manajerial dan sosial kultural (asesmen). (fri/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler