Kepala BIN Budi Gunawan Buat Prodi Baru di STIN Terkait Pandemi COVID-19

Jumat, 11 September 2020 – 02:00 WIB
Kepala BIN Jenderal (purn) Budi Gunawan. Foto: dok Humas BIN

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Purn) Budi Gunawan telah memperbarui Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN), Bogor, Jawa Barat.

Upaya modernisasi ini dilakukan untuk mewujudkan STIN sebagai kampus yang bertaraf Internasional dan mampu menghadapi tantangan dan ancaman NKRI.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Pesan untuk Uni Puan Maharani, Jakarta sudah Darurat, Covid-19 Datang Lebih Ganas

“Pembaruan ini dimulai dengan pembaruan statuta STIN, pembaruan artefak gerbang utama Yuda Waskita sebagai simbol tempat didik para prajurit bayang-bayang dan prajurit perang pikiran sekaligus melambangkan STIN telah masuk ke era baru yang mampu menghasilkan insan-insan intelijen yang tangguh, hebat dan berkelas dunia," ujar Budi dalam sambutannya di STIN, Bogor, Kamis (10/9).

Mantan Wakapolri ini menerangkan, dalam kaitan peningkatan kemampuan SDM, BIN telah melakukan pendidikan intelijen khusus rajawali tahun 2020 dengan pola baru untuk menyiapkan agen-agen prajurit intelijen 4.0 yang siap tempur, handal tangguh dan berkelas dunia sesuai dengan dinamika ancaman tugas ke depan.

BACA JUGA: BIN Mengawal Bali Mewujudkan Wisata Aman Berdasarkan Protokol Kesehatan

“Sebagai upaya antisipasi menghadapi pandemi COVID-19, selaras dengan perintah presiden yang telah menegaskan betapa pentingnya Indonesia melakukan transformasi digital di era kontak less berupa cakupan konektivitas, perubahan-perubahan digital, road map digitalisasi, integrasi data nasional dan SDM data nasional yang berbasis digital," urai Budi.

Modernisasi STIN ini sendiri merupakan bagian dari untuk meningkatkan kemampuan SDM BIN dalam menghadapi dan mengatasi potensi ancaman yang membahayakan terhadap keselamatan dan keutuhan kedaulatan NKRI.

BACA JUGA: Cara Kepala BIN Budi Gunawan Bantu Tangani Wabah Virus Corona

Budi menambahkan, STIN juga membuat program studi baru yakni Intelijen Medik. Hal ini merupakan pembelajaran sekaligus menjawab tantangan terjadinya pandemi virus corona yang melanda Indonesia.

Dengan dibentuknya program studi tersebut, diharapkan cetakan-cetakan STIN nantinya akan siap dan mampu mencari jalan keluar apabila ancaman-ancaman pandemi kembali terjadi lagi di Indonesia.

"STIN juga menambah program studi S2 di bidang intelijen medik yang akan dimulai pada akhir bulan September ini. Untuk menghadapi ancaman di masa depan seperti ancaman di bidang pandemi. Kemudian pada tahun 2021 akan dikembangkan lagi program studi baru S1 dan S2 intelijen cyber dan S2 intelijen ekonomi dan membuka program S3 ilmu intelijen strategis," ucap Budi.

Pada kesempatan ini, Kepala BIN juga membuka area Kesatrian Bung Karno yang didampingi oleh Ketua DPR Puan Maharani, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Menpa RB Tjahjo Kumolo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung serta pejabat lainnya. (cuy/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler