jpnn.com, LEBAK - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengurai penyebab bencana banjir bandang di wilayah Sungai Ciberang, Kabupaten Lebak, Banten. Selain faktor hujan yang cukup lebat di wilayah hulu Gunung Halimun Salak, juga karena sisa aktivitas penambangan yang ditinggalkan.
"Jadi tambang-tambang yang ditinggalkan itu ambrol dan longsor membawa material bebatuan dan juga lumpur. Inilah yang menyapu sepanjang daerah Sungai Ciberang hingga menyebabkan kerugian cukup masif yaitu sekitar 1.000 unit rumah yang statusnya rusak berat dan sebagian besar hanyut terbawa arus," tutur Doni saat mendampingi Menko PMK Muhadjir Effendy yang melakukan kunjungan ke Lebak, Sabtu (4/1).
BACA JUGA: Gubernur Banten Tinjau Korban Banjir Bandang
Menurutnya, pemerintah sudah menyiapkan dana tunggu hunian bagi para korban sebesar Rp 500 ribu/bulan per-keluarga. Dana itu nantinya akan digunakan untuk biaya sewa rumah masyarakat lainnya yang tidak terdampak bencana sebab pemerintah tidak lagi membangun hunian sementara (huntara).
Selain itu, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk korban rumah rusak berat sebesar Rp 50 juta, Rp 25 juta untuk rumah rusak sedang, dan Rp 10 juta untuk rumah rusak ringan. Oleh karenanya, daerah diminta segera melakukan pendataan masyarakat yang berhak menerima bantuan.
BACA JUGA: Basarnas Temukan Satu Orang Lagi Korban Banjir Bandang Labura
"Kami sangat berharap masyarakat jangan terlalu lama di pengungsian. Selama proses menunggu untuk rumahnya dibangun, masyarakat bisa menyewa dan semoga dalam waktu tidak lebih dari enam bulan rumah stimulan sudah bisa dihuni," tandasnya.
Pada kesempatan itu, Bupati Kabupaten Lebak Iti Octavia Jayabaya berterima kasih atas bentuk nyata kehadiran pemerintah pusat yang langsung turun melihat kondisi wilayah terdampak bencana banjir bandang serta ikut membantu para korban terutama yang berada di pengungsian.
BACA JUGA: Ratusan Personel Polres Labuhanbatu Dikerahkan Bantu Korban Banjir Bandang
Ia berharap upaya penanganan pasca bencana banjir bandang khususnya di Kabupaten Lebak akan secara kontinyu dilakukan sehingga kondisi segera pulih dan masyarakat bisa kembali hidup dengan layak.
Usai melihat langsung kondisi jembatan putus dan menyambangi para pengungsi korban banjir bandang di Kabupaten Lebak, Banten, Menko PMK beserta Kepala BNPB dan rombongan melanjutkan kunjungan menemui para korban banjir di Pasir Madang, Sukajaya, Bogor.
Mewakili pemerintah, Menko PMK sekaligus menyerahkan bantuan secara simbolis kepada para pengungsi berupa Dana Siap Pakai (DSP) sebesar Rp500 juta. Bantuan DSP sebelumnya juga diserahkan di Lebak Banten sebesar Rp350 juta untuk penanganan darurat.
Menko PMK menyambangi Gudang Logistik Jatiasih, Bekasi, yang dijadikan pos pengungsi korban banjir di sekitaran Jatiasih. Menko PMK menyerahkan bantuan DSP Rp 1 miliar untuk digunakan pemulihan kebersihan rumah-rumah warga yang terdampak bencana banjir.
Sementara itu, Kemensos juga ikut memberikan bantuan berupa paket makanan siap saji, paket sandang, peralatan dapur keluarga, family kit, tenda, selimut, kasur, paket lauk pauk, makanan anak, dan mie instan. Tak ketinggalan, BNPB selain DSP juga memberikan selimut, matras, paket sembako, dan light shower. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad