Kepala BP Migas Absen, DPR Berang

Rabu, 06 Juli 2011 – 12:38 WIB
JAKARTA - Komisi VII DPR RI menyesalkan ketidakhadiran Kepala BP Migas, R Priyono, dalam rapat pembahasan asumsi makro di sektor minyak dan gas bumi (migas) untuk Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2011Padahal menurut kalangan DPR, kehadiran orang nomor satu di institusi tersebut sangat diperlukan, mengingat terus menurunnya produksi minyak Indonesia.

"Kita sangat menyayangkan sekali, kenapa Kepala BP Migas (Priyono) tidak hadir dalam rapat yang sangat penting ini

BACA JUGA: KY Plenokan Pengadil Antasari Pekan Depan

Padahal yang lain, seperti Dirjen Migas, Dirut Pertamina, Kepala BPH Migas, bisa memenuhi undangan kita," ucap anggota Komisi VII DPR, Ismayatun, di Gedung DPR RI, Rabu (6/7).

Ismayatun menyatakan bahwa persoalan lifting minyak ini bukan hal yang sederhana, tapi adalah persoalan yang penting dan harus dibahas dengan serius
Jika tak dihadiri Kepala BP Migas, menurutnya pembahasan lifting minyak ini percuma dan akan sia-sia, meskipun diwakilkan kepada deputi yang berkompeten dalam persoalan tersebut

BACA JUGA: Kalau Sedang Marah, Memilih Diam

"Kita lihat data yang dikemukakan pemerintah tentang produksi minyak, hingga kini baru mencapai 906 ribu barel per hari (bph)
Padahal targetnya 970 ribu bph

BACA JUGA: Gudeg Terakhir untuk Sang Dai

Jadi ini tentunya menjadi perhatian kita, bagaimana untuk bisa mencapai target itu," ujar politisi dari F-PDIP itu.

Hal yang senada juga dipersoalkan anggota Komisi VII lainnya, ZulkiflimansyahIa juga mempertanyakan ketidakhadiran Kepala BP Migas tanpa ada alasan kuat yang bisa diterima Komisi VII"Saya pikir, persoalan lifting ini tidak cukup hanya diwakilkan kepada deputi, tapi harus dibicarakan bersama Kepala BP Migas," katanya.

Menanggapi pertanyaan dari beberapa Komisi VII itu, Deputi Perencanaan BP Migas, Haposan Napitupulu, menyatakan bahwa R Priyono beralasan hadir karena ada pertemuan dengan investor dari ThailandMendengar alasan yang seolah memandang pertemuan dengan DPR tidak penting tersebut, anggota Komisi VII DPR RI pun semakin berang dan meminta langsung menghubungi R Priyono agar hadir dalam rapat tersebut.

"Kalau begitu, kita minta pimpinan agar menyediakan waktu khusus dengan BP MigasSementara perwakilan kita suruh saja keluar," tegas Bambang Wuryanto, salah seorang anggota Komisi VII.

Menanggapi usulan tersebut, pimpinan rapat yang juga Ketua Komisi VII DPR, Tengku Rifky, meminta agar pejabat BP Migas keluar dari ruang persidangan"Atas permintaan anggota, kita persilakan perwakilan BP Migas untuk keluar dari ruang sidangPak Haposan bisa menghubungi Kepala BP Migas, dan rapat mengenai lifting minyak akan kita lanjutkan pada waktu khusus," ujarnya(yud/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fikri Siap Teruskan Langkah Sang Ayah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler