Kepala BPIP Tegaskan Santri Tetap Berperan Strategis Membangun Peradaban Bangsa

Senin, 24 Oktober 2022 – 11:01 WIB
Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi saat hadir di acara peringatan Hari Santri Nasional 2022 yang berlangsung di Perguruan Islam Pondok Tremas, Pacitan, Jawa Timur, Foto: Dokumentasi Humas BPIP

jpnn.com, PACITAN - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi menegaskan santri tetap berperan strategis dalam membangun peradaban bangsa.

Penegasan itu disampaikan di acara peringatan Hari Santri Nasional 2022 yang diselenggarakan BPIP di Perguruan Islam Pondok Tremas, Pacitan, Jawa Timur, dari Jumat hingga Minggu (23/10).

BACA JUGA: Kepala BPIP Sebut Ulama dan Santri Aceh sebagai Pejuang untuk Tegakkan Pancasila

Prof Yudian menyampaikan Proklamasi Kemerdekaan RI merupakan yang terbaik dan terhebat di sepanjang sejarah umat manusia.

BACA JUGA: BPIP Resmikan Tugu Kongres Santri, Yudian: Simbol Tegaknya Pancasila di Aceh

Peringatan Hari Santri Nasional 2022 yang diselenggarakan BPIP di Perguruan Islam Pondok Tremas, Pacitan, Jawa Timur. Foto: Dokumentasi Humas BPIP  

"Mengapa saya katakan demikian, yang pertama karena proklamasi kemerdekaan RI terjadi di tengah perang dunia kedua perang terbesar dalam sejarah umat manusia yang melibatkan teknologi militer," kata Prof Yudian saat membuka acara puncak Peringatan Hari Santri Nasional 2022.

Dia juga menuturkan kemerdekaan Indonesia pada umumnya dimotori oleh tokoh-tokoh muslim bergerak menjadi nasionalisme.

BACA JUGA: Kepala BPIP Bekali Pasis Dikreg LXII Seskoad Agar Memahami Makna Salam Pancasila

"Salah satunya melalui Sumpah Pemuda. Tokoh-tokoh semua pemuda itu terdiri dari berbagai agama ragam suku bangsa Indonesia," tegasnya.

Tidak hanya itu, Prof Yudian juga menekankan kepada para santri untuk mencontoh para pejuang bangsa Indonesia, termasuk para pendiri Pondok Tremas.

Berangkat dari sejarah perjuangan santri untuk kemedekaan bangsa, santi kontemporer masih sangat strategis terutama dalam pengembangan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

"Jika dulu berjuang melawan penjajah, maka peran santri saat ini adalah harus memperkuat kemampuan di bidang keilmuan dan teknologi," pesan Prof Yudian.

Dia juga berharap tidak ada kekerasan di lingkungan pondok pesantren karena sangat mencoreng nama baik lembaga tersebut.

"Mari kita jaga dengan penuh kasih sayang," harapnya.

Prof Yudian Wahyudi dalam melakukan giat Pancasila dalam tindakan dalam rangka Hari Santri Nasional di Pondok Pesantren Termas, Pacitan, didampingi Wakil Ketua BPIP Karjono.

Kemudian hadir juga Sestama Adhianti dan Deputi Hubungan Antar-Lembaga Sosialisasi Komunikasi dan Jaringan Prakoso serta pejabat pimpinan tinggi pratama lainnya.

Pada kesempatan yang sama, Pengasuh Perguruan Islam Pondok Tremas KH Luqman Haris Dimyathi menegaskan Pancasila sudah final apalagi di lingkungan pesantrennya.

Dia menyebutkan tokoh yang menerima Pancasila adalah alumnus Pondok Tremas, di antaranya Kiai Hamid dan Kiai Maksum.

"Saya tegaskan tokoh yang menerima Pancasila adalah alumni dari Tremas," kata KH Luqman Haris.

Dia juga menyampaikan para pendiri bangsa dalam pesantren sudah final sejak 1983 dan para kiai menerima azas tunggal, yaitu Pancasila.

Pihaknya juga siap menjadi garda terdepan jika ada yang menantang Ideologi Pancasila di Indonesia.

"Siapapun orangnya yang menantang Pancasila, Pondok Tremas ada di barisan terdepan", tegasnya.

Staf Ahli Bidang Keuangan dan Ekonomi yang mewakili Bupati Pacitan, Masruhun mengapresiasi kegiatan tersebut.

Dia menilai kegiatan ini dapat memperkuat rasa nasionalisme sehingga akan melahitkan sikap bela negara untuk kemajuan bangsa.

"Acara ini sebagai salah satu sarana untuk membentuk sikap cinta tanah air bela negara, mempererat persatuan dan kesatuan bangsa serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari," harapnya.

KH Luqman juga berpesan kepada seluruh peserta yang mengikuti kegiatan tersebut untuk bersungguh-sungguh karena akan bermanfaat dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara.

"Keberadaan kita seperti salah satu komponen bangsa yang berkewajiban untuk meningkatkan potensi diri sehingga mampu berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara," pungkasnya. (mrk/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler