BPIP Resmikan Tugu Kongres Santri, Yudian: Simbol Tegaknya Pancasila di Aceh

Jumat, 30 September 2022 – 15:31 WIB
Kepala BPIP Yudian Wahyudi dalam peresmian Tugu Kongres Santri Pancasila di Meulaboh, Aceh Barat, Kamis (29/9). Foto: Humas BPIP

jpnn.com, ACEH BARAT - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi meresmikan Tugu Kongres Santri Pancasila di Meulaboh, Aceh Barat, Kamis (29/9).

Prof. Yudian Wahyudi membawa memori masyarakat Aceh yang hadir kembali mengingat jasa para pahlawan Aceh dalam memperjuangkan kemerdekaan Bangsa Indonesia.

BACA JUGA: Di Hadapan Mahasiswa UIN Bandung, Kepala BPIP Yudian Minta Perkuat Ideologi Pancasila

Dia menyebut, para Santri dan Ulama berperan besar dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia.

"Bapak Dr. Mr. H. Muhammad Hasan berperan aktif dalam merumuskan sila-sila dalam Pancasila. Warga Aceh merasa bangga karena tak sampai empat bulan setelah penggalangan dana, pesawat pertama Indonesia berhasil dibeli," tutur Yudian.

BACA JUGA: Pagu Anggaran Kemendagri, DKPP, dan BPIP pada 2023 Disetujui DPR

Tugu yang berdiri di depan Masjid Agung Baitul Makmur, Kota Meulaboh, Aceh Barat, ini menjadi simbol perjuangan para Ulama dan Santri Aceh dalam mempertahankan keutuhan NKRI dan ideologi Pancasila.

Prof. Yudian mengatakan masyarakat Aceh harus berbangga terhadap bangsa Indonesia. Sejarah telah membuktikan, perjuangan para pendahulu demo kemerdekaan dan NKRI begitu besar dengan keikhlasan dan rela berkorban.

BACA JUGA: Keren, Program dan Kegiatan BPIP Diapresiasi DPR

“Bangsa kita adalah bangsa yang besar dan hebat. Bayangkan, proklamasi kita waktunya hanya 59 detik. Hasilnya, 42 negara (kerajaan/kesultanan) bersatu menjadi Republik Indonesia. Tidak pernah terjadi, para sultan menyerahkan kekuasaannya demi konstitusional,” kata Yudian.

Gubernur NAD yang diwakili Staf Ahli Bidang Keistimewaan Aceh, SDM, dan Kerja Sama, Ir. Iskandar Sukri mengungkapkan, adanya Tugu Kongres Santri Pancasila ini penting dalam memaknai persatuan dalam bingkai nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Aceh.

"Ini membuktikan bahwa para Ulama dan Santri di Aceh mencintai Indonesia, dan tugu ini menjadi simbol persatuan di Aceh yang tetap menjalankan syariah dan muamalah dalam naungan ideologi Pancasila", tuturnya.

Iskandar Sukri menambahkan peresmian tugu ini menjadi momentum semangat bangkit masyarakat Aceh dalam membangun dan menjaga persatuan NKRI.

"Aceh tidak terpisahkan dengan Islam. Perjuangan Aceh didasari semangat mempertahankan Negara. Kami berharap ini tidak hanya seremonial, tapi momentum hari ini harus jadi kebangkitan dalam membangun bangsa untuk bersatu", tegasnya.

Bangunan tugu yang diresmikan kepala BPIP itu terdiri dari lima pilar yang menandakan isi sila dalam pancasila yang tertanam didalam jiwa Santri dan Ulama. Selain itu, terdapat logo pemerintah, rencong, dan tulisan di tugu tersebut.

Sementara itu, Bupati Aceh Barat, H. Ramli MS berpesan kepada 297 Keuchik (Kepala Desa) yang baru dilantik pada hari yang sama untuk bergotong royong dalam pembangunan dan menjaga keutuhan NKRI dan ideologi Pancasila.

"Masyarakat Aceh Barat harus memiliki jiwa patriotisme seperti para pahlawan Aceh terdahulu dalam menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Maka dari itu, saya titip kepada para Keuchik yang baru dilantik untuk sama-sama bergotong royong menjaga Aceh Barat untuk semakin maju”, tegasnya. (mrk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BPIP Bersama Kemendikbudristek Bahas RUU Sisdiknas dan Implementasi Buku Pancasila


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler