jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo mengatakan pariwisata terbukti mampu menopang perekonomian bangsa.
Sebab, sektor tersebut banyak menyumbang devisa bagi pemerintah di luar minyak dan gas bumi.
BACA JUGA: Kepala BSKDN Mendorong Pemda Tingkatkan PAD agar Kesejahteraan Masyarakat Terus Membaik
Hal itu diungkapkan Yusharto saat menjadi narasumber dalam acara Focus Group Discussion (FGD) yang mengusung tema "Pembinaan Inovasi Daerah pada Kabupaten Sumba Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)". Kegiatan tersebut berlangsung di Sumba Timur pada Senin, (22/5).
Menurutnya, salah satu upaya yang bisa dilakukan pemerintah daerah untuk pariwisata adalah dengan meningkatkan inovasi sesuai potensi daerah masing-masing.
BACA JUGA: Kepala BSKDN: Hasil Pengukuran ITKPD Harus Berdampak pada Pertumbuhan Ekonomi Daerah
"Tidak terkecuali bagi Pemkab Sumba Timur yang terus berupaya meningkatkan inovasinya terutama inovasi pada sektor pariwisata," kata Yusharto.
Yusharto mengatakan Provinsi NTT memiliki tiga sektor penting yang menjadi ujung tombak ekonomi daerah tersebut.
Adapun tiga sektor itu meliputi sektor peternakan, pertanian dan pariwisata.
Dia menilai dari ketiga sektor tersebut, pariwisata menjadi yang paling potensial untuk dikembangkan.
Terutama pariwisata jika dikelola dengan sangat baik, akan menjadi prioritas tinggi di tingkat nasional.
"Nah ini dikatakan akan menghasilkan industri wisata yang akan memberikan kontribusi terbesar dalam penyelenggaraan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur," jelasnya.
Namun, Yusharto mengingatkan upaya pengembangan sektor pariwisata akan maksimal jika didukung dengan pengembangan inovasi dan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.
"Untuk itu, perlu membentuk ekosistem inovasi sehingga setiap daerah dapat mengembangkan potensi yang dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tambahnya.
Berdasarkan data pelaporan Indeks Inovasi Daerah (IID) 2022 mengungkapkan bahwa Kabupaten Sumba Timur merupakan daerah terinovatif dalam kategori daerah tertinggal.
Kendati demikian, Yusharto tetap berpesan agar seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di wilayah Kabupaten Sumba Timur terus saling bekerja sama dan berkolaborasi dalam mengembangkan inovasi.
BSKDN Kemendagri berharap Sumba Timur tetap menjadi daerah terinovatif di tengah kabupaten lainnya di Provinsi NTT.
"Untuk itu kami berharap ke depannya kondisinya akan jauh lebih baik, yang sudah ada dipertahankan terus (nilai IID Tahun 2022), terus inovatif jangan kendor," pungkas Yusharto.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul