Kepala BSKDN Minta Kabupaten Bone Bolango Pacu Inovasi

Selasa, 20 Februari 2024 – 20:44 WIB
Kepala BSKDN Kemendagri Yusharto Huntoyungo meminta Pemkab Bone Bolango, Gorontalo untuk terus meningkatkan kualitas inovasi. Foto: BSKDN Kemendagri

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo meminta Pemkab Bone Bolango, Gorontalo untuk terus meningkatkan kualitas inovasi.

Hal itu diungkapkan Yusharto saat menghadiri Rapat Koordinasi Tingkat Kabupaten Bone Bolango yang berlangsung di ruang rapat Bupati Bone Bolango pada Senin, 19 Februari 2024.

BACA JUGA: Kemendagri Mengakselerasi Sertifikasi Halal UMKM dengan APBD

Yusharto menyebutkan inovasi harus dilakukan melalui kerja sama antar-Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

"Sejauh data yang kami himpun dalam Indeks Inovasi Daerah (IID) 2023, jika berdasarkan urusan inovasi di Kabupaten Bone Bolango masih didominasi oleh inovasi administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, disusul terkait kesehatan dan keuangan," jelas Yusharto.

BACA JUGA: BSKDN Kemendagri Dukung Kepulauan Sangihe Kembangkan Pariwisata Berbasis Budaya Lokal

Yusharto berharap ke depan inovasi di Kabupaten Bone Bolango makin beragam meliputi inovasi dalam bidang pendidikan, inovasi dalam bidang teknologi, pertanian, perdagangan hingga pariwisata. 

Dia juga berharap agar tingkat kematangan inovasi di Kabupaten Bone Bolango juga harus semakin baik. 

"Dari 20 indikator yang dinilai, terdapat 11,25 persen di antaranya tidak terisi atau tidak sesuai. Ini teknis sekali tetapi masih banyak perangkat daerah yang melakukan kesalahan saat melaporkan inovasi melalui aplikasi IID. Ini harus ditindaklanjuti untuk mengurangi kesalahan saat pelaporan inovasi," ungkap Yusharto. 

Dalam kesempatan tersebut, Yusharto juga menjelaskan kondisi inovasi di Kabupaten Bone Bolango yang mengalami penurunan pada 2023 dari sisi kualitas inovasi.

Dia mengatakan semula pada 2022, Pemkab Bone Bolango berhasil meraih daerah berpredikat inovatif.

Namun, pada pelaporan 2023 mengalami penurunan dan berpredikat kurang inovatif

"Ini perlu segera disikapi agar kedepan tidak lagi ada penurunan serupa. Untuk itu dibutuhkan kolaborasi yang kuat di lintas OPD. Selanjutnya, keterlibatan perguruan tinggi dan pihak swasta," pungkas Yusharto.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler