KOTO GASIB--Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlut) Kabupaten Bengkalis, Riau, Ir Ahmad Ramli ditemukan sudah tak bernyawa di dalam parit kebun sawit milik masyarakat Desa Teluk Merempan kecamatan Mempura 6 Km arah ke kantor bupati komplek Tanjung Agung kecamatan Mempura, persisinya 50 meter dari jalan besar sekitar pukul 08.30 WIB pagi, dari tempat lokasi kejadian perkara tempat mobil dinasnya Nissan X-Trail dengan nomor polisi BM 1527 D, yang terbalik, Kamis (27/6) malam.
Menarikanya, penemuan korban Ahmad Ramli ini dilakukan oleh Purwanto (25) warga Malang Jawa Timur, supir yang bersama Ahmad Ramli saat bepergian ke Pekanbaru. Purwanto pula yang menunjukkan pada anggota Polres Siak keberadaan korban setelah dihabisi bersama dua rekannya.
Pengakuan Purwanto yang melakukan tindakan keji ini berawal dari pemeriksaan kepolisian, terhadap insiden ini, yang kemudian dikronfrontir dengan saksi-saksi di tempat kejadian perkara.
Dari hasil pemeriksaan itu, dia mengaku melakukan pembunuhan itu, bersama dua orang rekannya, yang salah satunya adalah saudaranya sendiri. "Purwanto pun sudah ditetapkan sebagi tersangka," kata Kapolres Siak AKBP Sugeng Putut Wicaksono SIK kepada Riau Pos (Grup JPNN), Sabtu (29/6) di Siak.
Kata dia, pelaku sendiri yang menujukkan dimana korban di buang dan juga menceritakan awal kejadian itu. Menurut keterangan pelaku, sebut Putut, awalnya dia bersama korban bepergian dari Bengkalis menuju Siak sekitar pukul 20.00 WIB, di mana waktu itu si korban yang membawa mobil tersebut. Namun di saat kebarangkatan, pelaku sudah merencanakan dan memiliki niat untuk merampok dan menghabisi korban, itu dibuktikan dengan menghubungi dua orang rekannya untuk menunggu di tempat yang sudah dijanjikan dan dilewati oleh si korban.
Sesampainya di tempat yang dijanjikan, jelas Putut, dua orang rekannya tadi sudah menunggu, dan melambaikan tangan pada mobil si korban, tak ayal korban dan Purwanto pun berhenti dan turun. "Korban mengenali satu dari dua orang itu," kata dia.
Setelah turun, korban pun sempat menyapa sebentar, namun di saat korban masuk ke dalam mobil, kedua pelaku itu, langsung menghantam benda tajam ke arah belakang kepala korban, hingga akhirnya korban tumbang.
Tahu kondisi korban, sudah tak beryawa, mayat korban pun dibawa kedalam kebun sawit warga yang jaraknya 50 meter dari jalan besar. Kemudian dua pelaku menggunakan jasa travel menuju Bengkalis, sementara Purwanto membawa kendaraan korban, namun naas mobil yang dikendaraianya tak berjalan mulus, pelaku mengalami kecelakaan yang membuat kendaraan dinas tersebut terbalik di Desa Rantau Panjang kecamatan Koto Gasib.
Ia menyebut, pasca-kejadian itu Purwanto mendapat perawatan di Puskesmas Koto Gasib dengan kondisi labil. Disaat kondisinya sudah pulih, si pelaku di bawa ke Polres untuk menjalani pemeriksaan, dari situ semuanya terungkap.
Pelaku disinyalir melakukan modus pura-pura stress (kurang waras) untuk mengelabui petugas sehingga akhirnya mengakui perbuatannya. "Purwanto ini bukan supir Kadiskanlut yang bisanya, melainkan hanya supir rental," ujar dia.
Kata dia, dalam kasus ini kepolisian masih terus melakukan pengembangan penyelidikan, karena disinyalir ada otak pelaku lain atas insiden ini. Bahkan dalam hal ini tak menutup kemungkinan pelakunya ada selain tiga orang ini. Dua pelaku lainnya juga masih dalam pengejaran.
Untuk motif pelaku ini sebut dia, kuat dugaan balas dendam dengan melakukan tindakan kejahatan perampokan, ini dilihat dari aksi yang dilakukan. Meski barang-barang bawaan korban tak disentuh, namun dompet dan handphone milik korban raib.(aal)
Menarikanya, penemuan korban Ahmad Ramli ini dilakukan oleh Purwanto (25) warga Malang Jawa Timur, supir yang bersama Ahmad Ramli saat bepergian ke Pekanbaru. Purwanto pula yang menunjukkan pada anggota Polres Siak keberadaan korban setelah dihabisi bersama dua rekannya.
Pengakuan Purwanto yang melakukan tindakan keji ini berawal dari pemeriksaan kepolisian, terhadap insiden ini, yang kemudian dikronfrontir dengan saksi-saksi di tempat kejadian perkara.
Dari hasil pemeriksaan itu, dia mengaku melakukan pembunuhan itu, bersama dua orang rekannya, yang salah satunya adalah saudaranya sendiri. "Purwanto pun sudah ditetapkan sebagi tersangka," kata Kapolres Siak AKBP Sugeng Putut Wicaksono SIK kepada Riau Pos (Grup JPNN), Sabtu (29/6) di Siak.
Kata dia, pelaku sendiri yang menujukkan dimana korban di buang dan juga menceritakan awal kejadian itu. Menurut keterangan pelaku, sebut Putut, awalnya dia bersama korban bepergian dari Bengkalis menuju Siak sekitar pukul 20.00 WIB, di mana waktu itu si korban yang membawa mobil tersebut. Namun di saat kebarangkatan, pelaku sudah merencanakan dan memiliki niat untuk merampok dan menghabisi korban, itu dibuktikan dengan menghubungi dua orang rekannya untuk menunggu di tempat yang sudah dijanjikan dan dilewati oleh si korban.
Sesampainya di tempat yang dijanjikan, jelas Putut, dua orang rekannya tadi sudah menunggu, dan melambaikan tangan pada mobil si korban, tak ayal korban dan Purwanto pun berhenti dan turun. "Korban mengenali satu dari dua orang itu," kata dia.
Setelah turun, korban pun sempat menyapa sebentar, namun di saat korban masuk ke dalam mobil, kedua pelaku itu, langsung menghantam benda tajam ke arah belakang kepala korban, hingga akhirnya korban tumbang.
Tahu kondisi korban, sudah tak beryawa, mayat korban pun dibawa kedalam kebun sawit warga yang jaraknya 50 meter dari jalan besar. Kemudian dua pelaku menggunakan jasa travel menuju Bengkalis, sementara Purwanto membawa kendaraan korban, namun naas mobil yang dikendaraianya tak berjalan mulus, pelaku mengalami kecelakaan yang membuat kendaraan dinas tersebut terbalik di Desa Rantau Panjang kecamatan Koto Gasib.
Ia menyebut, pasca-kejadian itu Purwanto mendapat perawatan di Puskesmas Koto Gasib dengan kondisi labil. Disaat kondisinya sudah pulih, si pelaku di bawa ke Polres untuk menjalani pemeriksaan, dari situ semuanya terungkap.
Pelaku disinyalir melakukan modus pura-pura stress (kurang waras) untuk mengelabui petugas sehingga akhirnya mengakui perbuatannya. "Purwanto ini bukan supir Kadiskanlut yang bisanya, melainkan hanya supir rental," ujar dia.
Kata dia, dalam kasus ini kepolisian masih terus melakukan pengembangan penyelidikan, karena disinyalir ada otak pelaku lain atas insiden ini. Bahkan dalam hal ini tak menutup kemungkinan pelakunya ada selain tiga orang ini. Dua pelaku lainnya juga masih dalam pengejaran.
Untuk motif pelaku ini sebut dia, kuat dugaan balas dendam dengan melakukan tindakan kejahatan perampokan, ini dilihat dari aksi yang dilakukan. Meski barang-barang bawaan korban tak disentuh, namun dompet dan handphone milik korban raib.(aal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bongkar Pabrik Nugget Daging Busuk
Redaktur : Tim Redaksi