jpnn.com, JAKARTA - Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Tanjung Priok Dwi Teguh Wibowo raih peringkat pertama Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Teladan dalam ajang penghargaan Anugerah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang digelar oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).
Dia memperoleh Piala Adigana yang diserahkan langsung oleh Menteri PANRB, Tjahjo Kumolo, pada malam penghargaan ASN yang digelar pada tanggal 2 Desember 2019.
BACA JUGA: Perolehan Medali SEA Games 2019: Filipina Juara, Indonesia Lebih Baik dari Malaysia
Dwi Teguh memberikan tanggapan atas penghargaan tersebut. “Menilai suatu tugas, kedudukan, atau jabatan sebagai suatu amanah, maka kita akan berusaha sebaik mungkin melaksankannya. Memaksimalkan potensi yang dimiliki dan berusaha memberikan yang terbaik tanpa mengharapkan sesuatu yang lain. Semua dilakukan ikhlas lillahita’ala dan demi perbaikan institusi agar bermanfaat langsung kepada masyarakat,” ujarnya.
Sejak kepemimpinan Dwi Teguh pada akhir Agustus 2017, Kantor Bea Cukai Tanjung Priok, yang merupakan kantor Bea Cukai terbesar di Indonesia, terus menciptakan inovasi, baik dari segi pelayanan kepada masyarakat, peningkatan pengawasan arus lalu lintas barang impor dan ekspor, pengumpulan penerimaan negara yang optimal, maupun peningkatan kualitas sumber daya manusia, khususnya yang berhubungan dengan integritas.
BACA JUGA: Gila! Jerman, Portugal dan Prancis Satu Grup di Piala Eropa 2020
Dalam melaksanakan tugasnya, ia bersama 1.200 orang pegawai Bea Cukai Tanjung Priok dihadapkan dengan tantangan melayani 16.000 entitas pengguna jasa yang aktif melakukan transaksi impor dan ekspor di Pelabuhan Tanjung Priok. Dari total impor nasional, 70% kegiatan impor dilayani Bea Cukai Tanjung Priok, dan dari sisi penerimaan negara, kantor ini mengemban target bea masuk sebesar Rp19 triliun atau hampir 50% dari target bea masuk nasional.
Menghadapi hal ini, Dwi Teguh mengusung konsep “Integrated System with Integrity System”, yakni pelayanan yang efisien dilakukan dengan sistem terintegrasi dengan aplikasi dan otomasi, serta penerapan pengawasan yang efektif untuk internal maupun eksternal demi menjaga integritas kedua belah pihak dalam melaksanakan tugasnya. Standar ISO 9001:2015 diterapkan untuk 71 layanan demi menjaga kualitas dan lebih dari 40 sistem aplikasi telah dikembangkan secara mandiri.
BACA JUGA: Bea Cukai Gresik Menambah Penerima Kawasan Berikat Mandiri
Beberapa inovasi unggulan Bea Cukai Tanjung Priok adalah aplikasi sistem layanan informasi mandiri (SLIM) yang merupakan aplikasi penyedia informasi terkait pelayanan yang dapat diakses dengan alamat bcpriok.info.
Selain SLIM, terdapat aplikasi sistem informasi dan administrasi pelayanan (SIAP) yang merupakan sistem informasi dan pelayanan yang berperan sebagai induk aplikasi-aplikasi lokal. SIAP juga berfungsi sebagai alat untuk menyebarkan informasi antar bidang tugas di Bea Cukai Tanjung Priok.
Dalam hal pengawasan, Dwi Teguh dan Bea Cukai Tanjung Priok juga memanfaatkan teknologi untuk membantu tugas para analis pengawasan, seperti aplikasi analysis dan targeting manifest yang membantu memetakan risiko dari manifes secara otomatis, sehingga tenaga analis dapat difokuskan ke kontainer yang lebih berisiko dibanding yang lain. Aplikasi ini juga membantu mempercepat penerbitan produk pengawasan. T
im khusus di bidang penindakan, seperti customs narcotics team dan customs enforcement team dibentuk untuk melaksanakan tugas pengawasan khusus. Hasilnya, pada tahun 2018 Bea Cukai Tanjung Priok melaksanakan 1.169 kali penindakan dengan nilai barang bukti penindakan mencapai Rp934 miliar.
Selanjutnya, dalam rangka optimalisasi penerimaan negara, Bea Cukai Tanjung Priok terus melakukan inovasi dan mengembangkan program yang strategis agar penerimaan negara dapat ditingkatkan dengan signifikan. Salah satu caranya adalah berkolaborasi dengan sembilan belas kantor wilayah (kanwil) Direktorat Jenderal Pajak, khususnya dengan Kantor Wilayah Pajak Jakarta Utara dalam program sinergi reformasi. Hal ini dilaksanakan karena sebagian besar importir di Tanjung Priok merupakan wajib pajak pada kantor pelayanan pajak yang berada di bawah wilayah kerja Kanwil Pajak Jakarta Utara.
Program sinergi ini dilaksanakan dalam bentuk joint analysis, klarifikasi bersama, joint operation, joint investigation, dan joint collection. Dalam pelaksanaannya, tim joint program dibantu aplikasi mandiri yang merupakan tools analisis data perpajakan dan kepabeanan, yaitu aplikasi quality assurance (QA) yang merupakan aplikasi yang berisi tentang resume profil wajib pajak berstatus importir/eksportir dan indentor, serta penilaian tentang kepatuhan perpajakan dan kepatuhan kepabeanan.
Selain itu, pada tahun 2019 juga dikembangkan aplikasi Antareja yang merupakan kepanjangan dari analyzing, targeting, and reporting for joint program. Aplikasi ini berfungsi untuk mengurangi sharing data secara manual dalam proses pelaksanaan joint analysis Bea Cukai dan Ditjen Pajak yang merupakan hasil pengembangan dari aplikasi QA yang dibuat pada tahun 2017.
Dari program sinergi ini, Bea Cukai Tanjung Priok berhasil meraih Best Innovation Award Tahun 2018 dari Menteri Keuangan Republik Indonesia.
Membahas konsep “integrity system” yang telah disebutkan di awal, hal ini memang menjadi fokus utama Dwi Teguh dalam menjalankan tugasnya di Bea Cukai Tanjung Priok. Berbagai program penguatan integritas dilaksanakan seperti penetapan role model, whistle blowing system, upaya preventif dan represif, focus group discussion, CCTV and hidden cam, manajemen SDM, pakta integritas, reward and punishment system, dan optimalisasi peran unit kepatuhan internal.
Program unggulannya ialah “TOLAK, CATAT, dan LAPORKAN”, yaitu tolak pemberian dari pengguna jasa, dokumentasikan dengan mencatat nama, waktu, tempat kejadian, dan bentuk pemberian, dan laporkan melalui web kipriok.com/tcl atau download aplikasi pada tcl.kipriok.com. Program ini dapat diakses melalui aplikasi Tipstop yang juga dikembangkan secara mandiri.
Tujuan utama program ini agar menimbulkan efek jera bagi para oknum yang diduga memberikan gratifikasi atau suap kepada pegawai, ataupun bagi para oknum pegawai yang berniat memeras atau menerima imbalan dari pengguna jasa. Tindak lanjutnya, oknum pegawai atau pengguna jasa tersebut akan diberikan pembinaan dan penandatanganan pakta integritas, dan jika telah melanggar ketentuan dan kode etik tentunya akan langsung diberikan sanksi yang berlaku.
Ke depan, Dwi Teguh berjanji bahwa Bea Cukai Tanjung Priok tidak akan pernah berhenti melakukan perbaikan dan inovasi. Pada tahun 2020, kantor ini akan mulai menerapkan pelayanan terpadu satu pintu yang akan memudahkan pengguna jasa dalam mendapatkan pelayanan.
Dengan adanya seluruh inovasi, tekad, dan pengembangan yang terus dilakukan, bukan tidak mungkin bahwa rencana strategis Bea Cukai Tanjung Priok sebagai sister world customs pada 2022 dan world class customs pada 2024 dapat terwujud.
Terakhir, Dwi Teguh juga menyebutkan bahwa semua capaian yang diraih Bea Cukai Tanjung Priok bukan semata hasil kerja kerasnya saat menjabat, namun merupakan continues improvement dari para pendahulu kantor ini, yang hebat dan membanggakan.(adv/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich