Kepala LAN Puji Transformasi Digital Kemenag

Senin, 15 Juli 2024 – 17:14 WIB
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Muhammad Taufik memberikan pujian atas berbagai akselerasi program-program yang dilakukan Kementerian Agama. Foto Humas Kemenag

jpnn.com, JAKARTA - Pelaksana tugas (Plt) Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Muhammad Taufik memberikan pujian atas berbagai akselerasi program-program yang dilakukan Kementerian Agama (Kemenag).

Termasuk salah satunya dalam inovasi digital yang terus digalakkan di berbagai lini.

BACA JUGA: Kemenag Pacu Inovasi Digital, 4 Ribu Aplikasi Tersedia di Pusaka Super Apps

"Kementerian Agama ini akreditasinya bagus-bagus, program-programnya akselerasinya sangat cepat. Berbagai terobosan yang dilakukan oleh Kemenag kini bisa menjadi role model dalam transformasi digital," kata Muhammad Taufik pada pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXVII yang diselenggarakan Balitbang Diklat Kemenag, Senin (15/7).

Taufik juga menyoroti berbagai penghargaan yang diterima Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sebagai pemimpin transformasi digital. Mengelola umat Indonesia yang beragam dengan satuan kerja yang jumlahnya banyak merupakan tantangan besar bagi Kemenag. 

BACA JUGA: Kemendikbudristek & Kemenag Memberantas 3 Dosa Besar di Lingkungan Pendidikan Tinggi 

 "Kalau Rhoma Irama itu Satria Bergitar, kalau Menteri Agama ini Satria Transformasi Digital," ucapnya.

Selain itu, ada tujuh program prioritas Kemenag yang didukung oleh transformasi digital, terutama dengan peluncuran Pusaka Super Apps. Padahal, banyak negara yang mengalami stuck (diam di tempat) dalam transformasi digital karena terjebak pada budaya atau kultur yang belum siap. 

BACA JUGA: Kemenag Gelar Anugerah Masjid Percontohan dan Ramah Nasional 2024, Ini Syaratnya

"Digitalisasi layanan umat yang premium dan terjangkau adalah tema pelatihan ini karena levelnya sudah tinggi sekali, terutama dengan pengintegrasian berbagai aplikasi dalam Pusaka Super Apps. Ini adalah tantangan besar, sangat mudah membuat aplikasi, tetapi mengintegrasikannya menjadi super apps itu sangat sulit," jelasnya.

Taufik menambahkan ada empat tahapan dalam transformasi digital yakni digital readiness, doing digital, being digital, dan becoming digital. Banyak instansi masih berada di tahap doing digital, yaitu peralihan dari manual ke digital, tetapi belum mencapai tahap being digital yang menciptakan user experience yang baik.

"Banyak instansi yang melakukan transformasi digital terjebak di tahap doing digital atau becoming digital, berputar-putar membuat aplikasi tetapi mindsetnya belum digital. Wajahnya digital tetapi mindsetnya belum digital," ungkapnya.

Lahirnya pemimpin yang bisa menggerakkan perubahan mindset digital dan juga SDM yang digital adalah tujuan PKN ini. Tahun lalu, tema PKN masih moderasi beragama, dan tahun ini fokus pada menyiapkan pemimpin yang mampu menggerakkan transformasi digital.

Dia menegaskan pemimpin itu kontekstual, tidak dilahirkan tetapi dibentuk, melalui sekolah atau madrasah. 

"Setiap zaman memiliki tantangannya sendiri dan memerlukan pemimpin yang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Zaman transformasi digital memerlukan pemimpin yang digital," pungkasnya.(esy/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler