Kepala NFA Minta Pejabat Administrasi & Pegawai Kebut Program Pangan Strategis

Selasa, 26 Juli 2022 – 18:54 WIB
Kepala NFA Arief Prasetyo Adi melantik dan mengambil sumpah jabatan pejabat administrasi dan pegawai lingkup NFA di Depok, Jawa Barat, Selasa (26/7). Foto: Humas Badan Pangan Nasional

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) terus mendorong percepatan stabilitas dan ketersediaan pangan nasional. Salah satunya, melalui optimalisasi kinerja organisasi dengan pengisian pejabat dan pegawai di lingkup NFA.

Pengisian organisasi tersebut melengkapi seluruh struktur NFA dan menjadi modal utama untuk percepatan pelaksanaan berbagai program stabilisasi dan ketersediaan pangan nasional.

BACA JUGA: Lantik Pejabat dan Pegawai, Kepala NFA: Kami Siap Berlari Kencang

Hal tersebut disampaikan Kepala NFA Arief Prasetyo Adi seusai pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan pejabat administrasi dan pegawai lingkup NFA di Depok, Jawa Barat, Selasa (26/7).

Dia mengatakan saat ini NFA telah melantik satu orang pejabat Administrator dan delapan orang pejabat Pengawas, serta seluruh pegawai di lingkungan Badan Pangan Nasional berdasarkan Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara tentang Mutasi Pegawai ke Badan Pangan Nasional.

BACA JUGA: Lihat Baik-Baik Tampang Pelaku Mutilasi di Semarang, Tak Disangka, Dia Ternyata

“Hal ini akan melengkapi seluruh organ Badan Pangan Nasional, setelah sebelumnya dilakukan pelantikan 16 pejabat, yang terdiri dari pejabat tinggi madya atau eselon I sejumlah tiga orang, dan pejabat tinggi pratama atau eselon II sebanyak 13 orang, pada 30 Juni 2022 lalu. Dengan demikian, Badan Pangan Nasional sudah siap untuk berlari kencang dalam menyelesaikan permasalahan pangan yang ada,” ujarnya.

Menurut Arief, tanggung jawab yang diemban jajarannya adalah memastikan stabilisasi dan ketersediaan pangan. Apalagi saat mencuatnya isu krisis pangan belakangan ini.

BACA JUGA: Iwan Fals Tak Lupa dengan Wajah Pengacara Keluarga Brigadir J, Hmm

"Pegawai Badan Pangan Nasional diharuskan mempunyai cakrawala dan wawasan yang luas serta responsif dalam menyikapi berbagai hal yang terkait dengan permasalahan ketahanan pangan. Dalam kesempatan ini juga kami meluncurkan Core Value ASN BerAKHLAK, yang meliputi Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif," ujarnya.

Arief mengatakan di tengah isu krisis pangan global akibat dinamika geopolitik Rusia dan Ukraina, perubahan iklim, dan pandemi Covid-19, pihaknya telah mempersiapkan berbagai program strategis untuk mengamankan ketersediaanpangan nasional.

Salah satunya, kata dia, program pengawalan stabilisasi pasokan gula dengan menjaga kepastian harga baik di tingkat petani maupun konsumen dan pendistribusian gula ke wilayah rawan pangan melalui kolaborasi bersama Perum Bulog, ID FOOD, dan Asosiasi.

“Saat ini pabrik gula diminta membeli Rp 11.500/kg dengan harga acuan Rp 13.500/kg di tingkat konsumen, penyesuaian naik Rp 1.000 dari tahun lalu. Kami juga mendorong perbaikan kegiatan on farm dan off farm secara detail,” ujarnya.

Program lainnya, tambah Arief, adalah mendorong penganekaragaman konsumsi pangan lokal.

“Substitusi pangan impor menjadi pangan lokal bukan hanya menjaga ketersediaan bahan pangan, melainkan juga menghemat devisa negara. Jika kita bisa melakukan substitusi pangan yang berbahan baku gandum seperti terigu menjadi tepung beras dan singkong sebanyak sepuluh persen saja, itu telah sama dengan saving Rp 2,4 triliun per tahun,” ujarnya.

Lebih lanjut, Arief mengatakan program strategis lainnya yang sedang dipersiapkan adalah penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang saat ini masih dibahas bersama Kementerian dan Lembaga terkait.

Upaya ini bertujuan untuk stabilisasi harga komoditas strategis melalui penjualan di bawah harga eceran tertinggi (HET).

“Program ini sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo untuk melakukan optimalisasi stok pangan yang tersedia guna menjaga stabilisasi dan ketersediaan pangan,” ungkapnya.

Sebelumnya, Joko Widodo dalam arahannya mengatakan Pemerintah Indonesia harus mempersiapkan diri untuk menghadapi ancaman krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan. NFA menyambut arahan tersebut dengan memperkuat organisasi secara internal dan melakukan kolaborasi di ekternal. (rhs/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rumah Brigadir J Akan Dijaga Ketat Polisi


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler