Kepala Sekolah Sebut Pengeroyokan Anggota Paskibraka adalah Tradisi

Selasa, 09 Agustus 2022 – 23:50 WIB
Tampak depan SMAN 1 Praya Lombok Tengah. Foto: Edi Suryansyah/Jpnn.com.

jpnn.com, LOMBOK TENGAH - Kepala Sekolah SMAN 1 Praya mengaku pengeroyokan yang dialami siswanya itu merupakan tradisi pada calon anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) tingkat Kabupaten di Lombok Tengah.

Menurut Kadian, peristiwa mengenaskan itu terjadi pada Sabtu, 6 Agustus 2022.

BACA JUGA: BPIP Kembali Lantik Purna-Paskibraka Menjadi Duta Pancasila

"Saat saya dengar itu kemarin saya kaget juga. Tapi udah bisa masuk sekolah lagi dia (MMA)," ungkap Kadian, Selasa (9/8).

Dijelaskan, peristiwa itu terjadi lantaran MMA memutuskan untuk berhenti mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Paskibraka di sekolah.

BACA JUGA: Kepala BPIP Ingatkan Paskibraka Harus jadi Contoh di Masyarakat

"Setelah saya telusuri, ternyata ada tradisi senior memberikan pelajaran seperti itu kepada juniornya ketika ada yang mendadak berhenti ikut Paskibraka," kata Kadian.

Disampaikan, terduga pelaku yang memukul MMA berjumlah 6 orang dan peristiwa itu berlangsung pada sore hari saat kegiatan ekstrakurikuler berlangsung.

BACA JUGA: Calon Paskibraka Lombok Tengah Dikeroyok Senior, Kondisinya

Dia menduga, aksi itu juga dilakukan lantaran siswanya yang 6 orang itu emosi karena tidak lulus paskibraka tingkat kabupaten.

"Anak itu (MMA) hanya mengalami cacat sedikit, cedera lah bahasanya. Buktinya anak itu masih tetap ikut latihan," ujarnya.

Sementara, orang tua korban inisial F mengaku telah melaporkan kejadian yang menimpa anaknya itu ke aparat penegak hukum (APH).

Menjawab tawaran untuk berdamai dari kepala sekolah, ia tegaskan bahwa tidak ada negosiasi dalam perkara ini.

"Kalau mau ganti gendang telinga anak saya ya kita damai," kesalnya.

Dia menduga, aksi pemukulan tidak terjadi kali ini saja. Bahkan, ada juga siswa lainnya yang mengalami hal yang sama, tetapi takut menceritakan.

"Setelah anak saya berani melaporkan ini, ternyata muncul juga korban yang lain dan mereka siap menjadi saksi," ungkapnya. (mcr38/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Edi Suryansyah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler