Kepala Tertembus Peluru, Otak Osama Tercecer

Meski Mengerikan, Tetap Harus Dipublikasikan

Jumat, 13 Mei 2011 – 09:09 WIB

WASHINGTON - Kepala bagian kiri Osama bin Laden, tepatnya mulai mata hingga menembus telinga, bolongAda "maaf" bagian otak yang tercecer di sana

BACA JUGA: Gempa Hajar Kota Tua Spanyol, 8 Tewas

Semuanya disebabkan peluru yang ditembakkan dari jarak dekat, mungkin lewat mata dahulu, baru ke telinga atau sebaliknya

   
Itulah kondisi mengerikan Osama setelah tewas karena ditembak oleh pasukan Navy Seal Amerika Serikat di kediamannya di Abbottabad, Pakistan, pada 1 Mei lalu

BACA JUGA: RI tak Akan Legalkan Peringatan Kemerdekaan Israel

Semuanya terekam dalam total 15 foto
Sembilan gambar di antaranya diambil di tempat penggerebekan di Abbottabad dan tiga foto lagi dijepret saat Osama dimandikan di USS Vinson, sebelum dikuburkan di Laut Arab

BACA JUGA: Menlu Pastikan 13 WNI di Gemini Sehat

Tiga foto lain adalah foto lama Osama sebagai pembanding.

Adalah James Infahoe, senator Republik, "orang luar" pertama -di luar semua aparat keamanan yang terlibat Operasi Geronimo dan pejabat tertentu di pemerintahan Presiden Barack Obama- yang menyaksikan foto-foto tersebut di markas CIA di LangleySebelumnya, Obama memang menolak merilis foto jenazah pemimpin Al Qaeda tersebut dengan alasan keamanan nasional (baca: khawatir menjadi pemicu balas dendam kaum radikal yang bersimpati terhadap Osama dan Al Qaeda).

"Banyak orang di luar sana bilang ingin melihat foto-foto (jenazah Osama) ituSaya hanya bisa bilang, itu benar diaDia sudah tewasNamanya tinggal sejarah," kata Infahoe kepada CNN seperti dikutip Daily Mail
   
"Tentu saja foto-foto itu mengerikan karena diambil persis setelah penyergapan," lanjut anggota Komite Intelijen dan Militer Senat tersebut
   
Kendati demikian, Infahoe yang sejak awal mendesak dipublikasikannya foto-foto jenazah Osama itu tetap teguh pada pendiriannyaMenurut dia, setidaknya dua foto di antaranya layak diperlihatkan kepada publik karena paling gampang diidentifikasi sebagai foto Osama

"Saya sangat tidak setuju dengan asumsi Gedung Putih bahwa melakukan itu (memublikasikan foto-foto jenazah Osama, Red) bakal bisa membuat para teroris marah,? ujarnya.  

Politikus kedua yang menjadi "saksi" kematian Osama adalah Devin Nunes, juga berasal dari Republik, lawan politik Demokrat, partai asal ObamaNunes tak mau membahas secara detail apa yang dilihatnya"Yang pasti, dia (Osama, Red) memang tewas," katanya.
   
Selasa lalu (10/5) CIA memang menawari para anggota DPR dan Senat AS yang membidangi intelijen dan militer untuk menyaksikan foto-foto OsamaInfahoe adalah orang pertama yang memanfaatkan penawaran ituHari ini, rencananya, dua politikus senat lain, Kirsten Gillibrand dan Pete King, juga mengikuti langkah Infahoe dan Nunes

Namun, tidak semua senator tertarik kepada penawaran CIA tersebutHarry Reid, ketua Faksi Demokrat di senat, adalah salah seorang di antaranya"Saya tak mau melihatnya," katanya kepada The Daily Caller
   
Reid percaya sepenuhnya bahwa Osama memang telah tewasJadi, dia tak perlu melihat foto-foto jenazah lelaki kelahiran Jeddah, Arab Saudi, tersebut untuk membuktikannyaPekan lalu, bahkan dia menyebut desakan untuk merilis foto-foto itu sebagai sesuatu yang tak wajar

Perbedaan sikap itu pula yang mengakibatkan senat maupun DPR tak kunjung satu suara, apakah foto-foto Osama memang perlu dirilis atau tidakSecara garis besar, konstelasi di Capitol Hill, rumah bagi DPR dan Senat AS, bisa dipetakanRata-rata politisi Demokrat menganggap itu tak perluSebaliknya, Republik yakin bahwa foto-foto tersebut penting untuk dirilis

Namun, di luar Capitol Hill, suara yang menonjol adalah yang mendukung perilisan foto-foto OsamaDua media terkemuka, Associated Press dan Politico, telah mengajukan permintaan resmi agar foto-foto penyergapan dan penguburan Osama dipublikasikanBegitu pula Judicial Watch dan Citizens UnitedSemuanya mendasarkan permintaan mereka pada Undang-Undang Kebebasan Informasi

"Informasi tersebut penting bagi pencatatan sejarahItu pandangan kami," kata Michael Oreskes, redaktur pelaksana senior Associated Press
   
Menurut para pakar hukum tata negara di AS, selama foto-foto itu masih berada di tangan militer (badan intelijen seperti CIA termasuk di dalamnya), mereka tak punya pilihan lain, selain harus merilisnyaTapi, lain ceritanya kalau foto-foto tersebut sudah diserahkan kepada badan eksekutif, yang kewenangannya tak diatur dalam Undang-Undang Kebebasan Informasi

Berdasar undang-undang yang berlaku sejak 1966 itu, semua orang memang berhak mengajukan permintaan ke sebuah badan federal (seperti CIA) agar informasi (termasuk foto) yang sebelumnya dilarang diedarkan bisa dipublikasikanBadan federal yang dimaksud harus menuruti permintaan tersebut, kecuali informasi itu bisa membahayakan keamanan nasional, kepentingan pribadi seseorang, dan kerahasiaan bisnis

Paling lambat, badan federal yang dimaksud harus memberikan respons dalam 20 hariKalau tidak, si penuntut bisa mengajukan banding administratif atau tuntutan hukum

Sementara itu, tak lama setelah Obama melarang foto-foto Osama disebarluaskan, foto-foto tiga lelaki lain yang juga menjadi korban tewas dalam penyergapan di Abbottabad justru beredar melalui kantor berita ReutersKantor berita itu membeli foto-foto yang juga termasuk mengerikan tersebut dari seorang fotografer PakistanTapi, tak disebutkan dari mana si fotografer mendapatkan gambar-gambar tersebut(c11/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bisa Lolos, Putra Termuda Osama Siapkan Pembalasan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler