Kepentok Cinta Satpam Mal, Akhirnya

Jumat, 21 April 2017 – 13:42 WIB
Kepentok Cinta Satpam Mal, Akhirnya. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Menikah dengan Donjuan,36, si Sephia,32, berharap dirinya bisa membuka usaha sendiri di rumahnya.

Pasalnya,sejak dulu ia ingin berbisnis namun tidak pernah memiliki modal. Ternyata sang suami yang berdalih kaya juga tidak bisa membuatkan usaha.

BACA JUGA: Ketika Suami Doyan Bercinta Bareng Rekan Kerja

Akhirnya, Sephia kesal membawa kasus rumah tangganya di Pengadilan Agama (PA), klas 1A Surabaya, Kamis (20/4).

=============================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
=============================

BACA JUGA: Istri Baru Melahirkan, Izin ke Jakarta, Ternyata Ketemu di Mal

Bersama orang tuanya, Sephia yang merupakan warga Bubutan itu terlihat sangat kesal.

Dia sudah memastikan bahwa dalam tiga bulan ke depan proses gugatan cerainya selesai.

BACA JUGA: Ketika Istri Mengancam Ambil Pisau Pengin Bunuh Diri

Meskipun sampai sekarang, dirinya masih hidup serumah dengan Donjuan.

”Gak mau minggat dari rumah sih. Wes tak usir segala, tapi alasannya belum ada kertas hitam di atas putih. Dia juga enggak mau pisah gitu,” kata Sephia.

Menurut ibu dua anak itu, perkenalannya dengan Donjuan saat dikenalkan oleh temannya yang merupakan SPG di Galaxy Mall Surabaya.

Saat itu, Sephia yang baru putus dengan pacarnya dan kuliahnya belum selesai pusing tujuh keliling.

Ia meminta bantuan temannya yang SPG untuk mencarikan pacar baru. Sampai akhirnya, jatuhlah pilihan pada Donjuan, yang waktu itu adalah satpam di mall yang sama.

Sebenarnya Donjuan bukan level Sephia. Sebelum­sebelumnya, Sephia selalu berkisah kasih dengan minimal sales bahkan sesama mahasiswa, bukan anak lulusan SMA, apalagi seorang satpam.

Sephia mulai luluh hatinya saat Donjuan mengaku jika dirinya adalah anak pengusaha tambak di Lamongan.

Setelah menikah, orang tuanya berjanji akan membagi warisan itu dengan dua kakaknya sehingga ia bisa membeli rumah KPR atau membuka toko kecil­kecilan di rumahnya.

”Saya itu suka bisnis tapi saya sering sekali rugi. Online sering bangkrut juga. Ya mungkin saya belum buka outlet di depan rumah sendiri sih, makanya saya maksa sama suami,” jelasnya.

Sayangnya, suaminya belum bisa membuka warung yang diperkirakan menghabiskan dana Rp 50 juta.

”Dodol omah, isi barang ini itu ya sekitar Rp 50 jutaan lah,” jelasnya.

Dengan tidak bisa membuka usaha itu, Sephia menganggap suaminya pembohong dan miskin.

Sementara itu, Donjuan yang kini bekerja di mall kawasan Surabaya Barat mengakui belum bisa membuatkan warung karena uangnya tidak ada.

”Orang tua saya masih hidup, ya masak saya jual tambak tanpa persetujuan keluarga,” jelasnya.

Selain itu, Donjuan juga pesimistis dengan kemauan istri karena selama ini bisnis online maupun jualan antar tetangganya seringkali rugi.

Hingga akhirnya dia harus membayar utang­utang usaha istrinya. (*/no)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketika Suami tak Memiliki Jiwa Tarung, Istri pun Berang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler