jpnn.com - MANADO - CW alias Tian (23) menjadi bulan-bulanan warga. Pria berbadan besar dan penuh dengan tato itu dihakimi massa hingga babak belur dan nyaris meregang nyawa lantaran dituduh menculik murid kelas IV SD Katolik 14 bernama Inri Kota (9), Rabu (30/9) pagi sekitar pukul 10.00 Wita.
Berunting aksi Tian sempat kepergok warga, sehingga bocah asal Kelurahan Teling Bawah, Kecamatan Wenang, lolos dari penculikan. Bekas mahasiswa fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado mengaku punya kelainan seks, sehingga ia menculik korban untuk diperkosa. Pria beristri tersebut juga mengaku pernah mencabuli tiga keponakan istrinya.
BACA JUGA: Jambret Sasar Istri Polisi, Langsung Tertangkap
Berdasarkan keterangan warga di lokasi kejadian menyebutkan, korban sedang menunggu jemputan dari neneknya bernama Agustina Humena (83). Tersangka melihat korban sedang berdiri di pinggir jalan, lalu dipanggil sambil bertanya kalau korban duduk di bangku kelas berapa. Selanjutnya, tersangka mendekat dan langsung menggendong korban untuk selanjutnya dibawa menuju mobil Daihatsu Terrios DB 4022 AE.
Sadar dalam bahaya, Inri berteriak pencuri….pencuri… sambil berusaha keluar dari dalam mobil. Saat bersamaan ada mobil angkot lewat. Sang sopir bergegas menghentikan mobilnya lalu berusaha menolong korban. Tarik menarik antara tersangka dan sang sopir sempat terjadi. Kalah kuat, korban lepas dari genggaman tersangka.
BACA JUGA: Tolak Beri Servis Tambahan, PSK Cantik Ditusuk Pisau Lipat Berkali-kali
Tersangka lalu kabur menuju arah lorong Anoa. Waktu bersamaan, ada petugas polisi melintas di tempat kejadian perkara (TKP) dan mengejar tersangka. Karena panik, tersangka tak berhenti bahkan tancap gas dan menyerempet beberapa kendaraan di depannya.
Tak hanya itu, dua gadis nyaris ditabrak, jika tidak lompat ke dalam got. Tersangka terus lari masuk ke Lorong Anoa, Kelurahan Teling, Kecamatan Wanea. sayangnya, ia tidak mengetahui jika jalan itu adalah lorong buntu. Polisi pun menyergap tersangka.
BACA JUGA: BNN Ungkap Sindikat Peredaran Narkoba Tiongkok-Pontianak
Saat sedang diamankan, puluhan massa menghakiminya hingga babak belur. Kemarahan massa tak terbendung. Selain mengeroyok, kendaraan tersangka dirusak. Kaca depan dan belakang pecah, bahkan beberapa bagian bodi mobil penyok. Tersangka selanjutnya digiring ke Polresta Manado.
Tersangka kepada petugas mengaku, dirinya melakukan hal memalukan itu disebabkan nafsu birahi tak bisa dibendungnya.
"Saya dikuasai nafsu birahi. Saya punya penyakit ini mulai duduk di bangku SMP," kata tersangka.
"Tersangka dan kendaraannya sudah diamankan. Korban didampingi keluarganya sudah datang melapor. Dan kasusnya sedang proses penyidikan lanjut,” tegas Kapolresta Manado Kombes Rio Permana Mandagi.(poskomanado/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Foto Tanpa Busana Nia saat Dibunuh Masih Beredar di Medsos, Ini Permintaan Keluarga...
Redaktur : Tim Redaksi