Akibatnya Jainuddin terlihat pincang dan meringis kesakitan saat menjalani persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Kolaka, kemarin
BACA JUGA: Gaji Tak Dibayar, Baby Sitter Lapor Polisi
Jainuddin membenarkan jika dirinya sempat merokok dalam tahananBACA JUGA: Sasaran Lapor Polisi, Perampokan Gagal
Apalagi menu sahur hanya sepiring nasi, sepotong tempe, ikan asin dan sayur kangkung," terang pria yang disidang dalam kasus pembakaran rumah kebun milik kerabatnya di Desa Ngapa Kolaka UtaraEgi, jaksa di Kejari Kolut yang menangani perkara Jainuddin mengaku tidak menerima tindakan penganiayaan terhadap tahanannya tersebut.
"Kalau terjadi apa-apa yang bertanggungjawab adalah jaksa dan hakim, sebab yang bersangkutan (Jainuddin) merupakan tahanan titipan
BACA JUGA: Tuduh Selingkuhan Suami, Terancam 9 Bulan
Saya akan mempertanyakan masalah ini pada Kepala Rutan," terang Egi.Di tempat terpisah Kepala Rutan Kolaka, La Ludi yang dikonfirmasi membantah anak buahnya melakukan penganiayaanIa justru menuding Jainuddin sengaja berlagak pincang dan kesakitan hanya untuk mencari perhatian
"Waktu kejadian Saya berada di KendariTapi Saya sudah tanya petugas jaga yang mengaku hanya memberikan sanksi push up pada Jainuddin yang merokok dibulan puasa. Dan itu hal yang wajar," bela La Ludi
Meski demikian, jika terbukti penganiayaan tersebut berakibat fatal pada tahanan titipan itu, maka dirinya siap membentuk tim untuk mengusut kasus dan memberikan hukuman pada sipir yang melakukan penganiayaan.(cr3)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ngaku Dijerat Rampok, Tak Ada Bekas di Leher
Redaktur : Tim Redaksi