"Jajak pendapat cukup baik untuk menilai prestasi perwira polisi, sebagai salah satu bahan pertimbangan promosi jabatan,"kata Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah, Saleh Daulay, di Jakarta, Senin (22/10).
Menurutnya, penempatan seorang perwira pada jabatan tertentu hanya berdasarkan kemampuan, tidak cukup menjadi ukuran. Karena pada dasarnya, semua polisi dibekali dengan ilmu yang sama.
"Tapi dengan jajak pendapat, maka secara objektif pengabdian dari perwira yang ada dapat dinilai masyarakat. Dan untuk menjaga objektivitas, sebaiknya jajak pendapat dilakukan di tengah masyarakat. Tempat dimana perwira tersebut pernah ditugaskan. Maka saya yakin, masyarakat akan memberikan jawaban objektif tentang masalah ini,"katanya.
Lewat langkah ini, Daulay juga yakin dapat melahirkan perwira-perwira yang mampu membawa perubahan substansial di instansi kepolisian yang ada. Karena lewat Jajak pendapat, kolusi dan nepotisme dalam setiap promosi jabatan di lingkungan kepolisian, dapat semakin diminimalisir.
"Jadi untuk mendapatkan polisi seperti Pak Hoegeng (mantan Kapolri yang dikenal bersih selama hayatnya,red), harus dimulai dari pola rekruitmen, pendidikan, promosi jabatan, dan pemberian apresiasi dan penghargaan. Tapi tentu dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan hal tersebut. Dan itu harus dimulai dari sekarang,"katanya.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Stop Kekerasan, Jurnalis Bakar Lilin di Bunderan HI
Redaktur : Tim Redaksi