SUNGAIPENUH - Dana bantuan dalam bentuk beasiswa miskin (BSM) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di MTSN Hamparan Rawang, menuai masalah. Pasalnya, BSM yang diterima hanya Rp 300 ribu-Rp 600 ribu per siswa dari seharusnya Rp 720 ribu.
Ini hasil penelusuran Ketua Gerakan Mahasiswa Peduli Rakyat (Gempur) Kota Sungai Penuh, Miko Adri. Dia mengatakan, penyaluran BSM di MTSN Hamparan Rawang, disinyalir telah terjadi pemotongan BSM yang diduga dilakukan kepala sekolah.
“Kita sudah tanyakan langsung pada siswa dan orang tua siswa penerima BSM di MTSN Hamparan Rawang. Mereka tidak penuh menerima BSM, yakni Rp 350 ribu sampai Rp 600 ribu,” ungkap Miko yang juga Ketua Karang Taruna, Desa Maliki Air, seperti diberitakan Jambi Independent (Grup JPNN).
Menurut dia, modus yang digunakan kepala sekolah dalam memberikan beasiswa pada siswa sangat tertutup. BSM itu dicairkan tanpa sepengetahuan guru kelas dan wakil kepala sekolah. Sementara menurut buku pedoman bantuan beasiswa miskin, harus diumumkan di papan pengumuman sekolah.
“Dari pengakuan siswa, penyaluran BSM ini aneh. Tidak semua siswa menerima BSM di sekolah. Ada siswa yang menerima BSM dirumah kepala sekolah,” terangnya.
Agustiarman, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dikonfirmasikan mengaku tidak tahu menahu soal beasiswa tahun ajaran 2011/2012. “Saya tidak tahu soal itu. Dan saya tidak dilibatkan karena pengusulan itu dilakukan wakil kesiswaan sebelum saya,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala MTSN Hampara Rawang Durmalis dikonfirmasikan melalui telepon selularnya mengelak memberikan komentar. Dengan alasan, sedang ada acara di luar daerah. Dia tidak mau menjawab beberapa pertanyaan Jambi Independent.
“Tunggu sampai di Kerinci saja. Saat ini saya sedang ada acara,” jelasnya langsung mengucapkan salam dan menutup telepon selularnya. Ketika dihubungi lagi, dia tidak menjawab telepon. (fan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenag Dorong Pemerataan Kualitas Lembaga Pendidikan Islam
Redaktur : Tim Redaksi