jpnn.com - JAKARTA -- Kepala Bareksrim Polri Komjen Suhardi Alius menegaskan bahwa kondisi geografis Indonesia yang memiliki 17 ribu pulau, merupakan akses strategis masuknya peredaran gelap narkoba di Indonesia.
Selain itu, kondisi demografis Indonesia yang banyak berusia muda menjadi sasaran potensial pemasaran narkotika.
BACA JUGA: Bule Kanada Edarkan Ekstasi
"Ini menjadikan Indonesia tidak hanya negara transit, tapi tujuan perdagangan bahkan sebagai produsen narkoba. Ini sangat memperihatinkan," kata Suhardi membuka Rapat Koordinasi Polri-Badan Narkotika Nasional di Jakarta, Rabu (5/2).
Ia menambahkan kondisi ini semakin memperihatinkan dengan banyaknya penyalahguna narkoba di Indonesia. Menurut Alius, pada 2013 tercatat sebanyak 4,5 juta jiwa sebanyak penyalahguna narkotika.
BACA JUGA: Bule Kanada Edarkan Ekstasi
Pada 2013 itu pula, kata dia, sebanyak 32.470 kasus peredaran gelap narkoba diungkap, dengan barang bukti sekitar satu juta butir ekstasi dan 16 ton ganja.
Kondisi ini, lanjutnya, semakin diperpara dengan ancaman masuknya narkoba dan psikotropika jenis baru. jenis baru yang tentunya membutuhkan perhatian serius. "Ini memerlukan penanganan yang komprehensif," tegasnya.
BACA JUGA: Janda Kubur Bayi Sendiri
Karenanya, Suhardi mengajak seluruh stakeholder terkait untuk memberangus narkoba. "Kerjasama sinergis Polri-BNN harus dilakukan efektif dan efisien," ungkap Suhardi. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demi Sabu, PNS Pemprov Sumut Curi Banyak Spion
Redaktur : Tim Redaksi