Keputusan Pemerintah Menggratiskan Vaksin Covid-19 Bikin Lega

Rabu, 16 Desember 2020 – 20:44 WIB
Anggota Komisi IX DPR FPDIP Rahmad Handoyo. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Rahmad Handoyo merasa lega dengan keputusan Presiden Jokowi yang menggratiskan vaksin COVID-19 untuk masyarakat.

Dia pun menilai Jokowi mau mendengarkan aspirasi masyarakat, sehingga vaksin COVID-19 digratiskan.

BACA JUGA: Jokowi Tokoh Muslim Berpengaruh, Gus Jazil: Motivasi Memacu Kiprah RI di Dunia Islam

"Itu melegakan, itu kami sambut baik dan saya kira presiden sangat mendengarkan nasihat dan masukan untuk menggratiskan vaksin ini," kata Rahmad dalam pesan singkatnya kepada awak media, Rabu (16/12).

Setelah keputusan menggratiskan COVID-19, pemerintah perlu memastikan sisi keamanan dan efektivitas vaksin COVID-19 yang akan diedarkan ke masyarakat.

BACA JUGA: Gus Jazil: Jokowi Bersedia Jadi Pengguna Pertama, Bukti Vaksin Corona Aman

Selain itu, ujar dia, perlu perencanaan matang melakukan vaksinasi ke masyarakat.

Sebab, sekitar 100 juta vaksin COVID-19 akan diberikan ke masyarakat.

BACA JUGA: Innalillahi, Tiga Perempuan Tewas Satu Orang Selamat Tersangkut Ranting

"Itu tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan. Butuh organisasi, butuh manajemen, butuh persiapan untuk perencanaan yang matang," ujar dia.

Rahmad pun menyinggung pentingnya sosialisasi dalam perencanaan melakukan vaksinasi ke masyarakat.

Masyarakat harus paham pentingnya melaksanakan vaksinasi COVID-19. 

Selain itu, kata dia, sosialisasi perlu dilaksanakan untuk menjelaskan skala prioritas kelompok yang didahulukan menggelar vaksinasi COVID-19.

"Kalau vaksin ini sudah diberikan izin edar, data keamanan sudah tersedia dan mencukupi, saya kira jangan sampai rakyat menunggu-nunggu, bertanya-tanya, sehingga timbulkan masalah di lapangan."

"Kalau edukasi informasi sosialisasisi, siapa prioritas pertama, prioritas kedua dan sterusnya sehingga rakyat yang tergolong prioritas keempat, ya, tidak mungkin untuk berburu-buru untuk meminta didahulukan," beber dia. (ast/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler